Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 11:12

Pencarian Mahasiswa ULM yang Hilang di Hutan Kapuas Sempat Ingin Dihentikan, Ini Kata Basarnas!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Tim saat melakukan pencarian dan terhalang tumbuhan tinggi. [Foto: TribunNews]

Kapuas, mu4.co.id – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangka Raya telah memutuskan untuk melanjutkan pencarian mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang belum ditemukan sejak Kamis (2/5) di hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Sebelumnya, dikabarkan pencarian akan dihentikan setelah hari ke-7. Hal ini karena sesuai dengan SOP Basarnas dan Undang-undang nomor 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan (SAR) menyatakan bahwa operasi pencarian dan pertolongan paling lama berlangsung hingga 7 hari. 

Jika dalam 7 hari tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi SAR dihentikan. 

“Berdasarkan hasil koordinasi tim kami di lapangan dengan Tim SAR Gabungan, pihak perusahaan dan keluarga korban, pencarian akan kami perpanjang hingga hari kesepuluh,” ucap Kepala Kantor Basarnas Palangka Raya AA Alit Supartana, dikutip dari KumparanNews, Sabtu (11/5).

Baca Juga: Mahasiswa ULM Hilang Saat Lakukan Penelitian di Hutan Kapuas. Bagaimana Kronologinya?

Dengan perpanjangan ini, Basarnas bersama instansi terkait akan terus melakukan upaya pencarian terhadap mahasiswa yang bernama Aditya, yang merupakan mahasiswa ULM Banjarmasin, setidaknya hingga tiga hari mendatang.

“Kami bersama tim gabungan akan semaksimal mungkin berupaya untuk menemukan keberadaan korban,” ucap Alit.

Dalam operasi pencarian dan penyelamatan, Antonius selaku Koordinator Lapangan Basarnas menyatakan bahwa upaya pencarian telah dilakukan dengan sebaik mungkin, namun mereka menghadapi beberapa tantangan di lapangan.

“Di antaranya adalah area pencarian yang luas dan akses yang terbatas serta jarak pandang yang minim karena lebatnya tumbuhan yang ada di area tersebut,” ucapnya.

Bahkan dalam upaya pencarian tersebut, Antonius mengatakan Tim SAR Gabungan juga melakukan penyisiran di anak-anak sungai sekitar tempat kejadian.

Unsur SAR yang terlibat dalam pencarian ini antara lain Tim Rescue Basarnas Palangka Raya, Polsek Mantangai, Babinsa Mantangai, BPBD Kabupaten Kapuas, Tim Rescue PT Asmin, Tim Rescue PT TOP, Tim rescue Gabungan dan masyarakat setempat.

Sumber: KumparanNews, BorneoNews

[post-views]
Selaras