Banjarmasin, mu4.co.id – Pemerintah Kota Banjarmasin menerima tiga penghargaan untuk program layanan publik, yang langsung diserahkan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Purwadi Arianto dalam rapat koordinasi pelayanan publik se-Kalsel 2025, di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kamis (17/04/2025).
Tiga penghargaan tersebut diantaranya yaitu, Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) meraih predikat “Pelayanan Prima”, Kedua, Indeks Kinerja Reformasi Birokrasi, dengan nilai predikat “A”, dan Ketiga yaitu Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), dengan predikat “BB”.
Wali Kota Banjarmasin, H Muhammad Yamin HR pun mengucapkan syukur atas keberhasilan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.
“Ini tentu tak lepas dari hasil kerja keras seluruh jajaran pemerintah kota dan dukungan masyarakat, penghargaan ini harus jadi motivasi kami untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi warga Banjarmasin,” ujarnya.
Baca juga: Pemko Banjarmasin Dapatkan Insentif Rp5,7M Terkait Penghargaan Pengendalian Inflasi!
Ke depan, pihaknya menyebut ingin memastikan komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin dalam memberi pelayanan terbaik terhadap warga di setiap lini tersebut agar semakin kuat dan terakomodir tanpa pandang bulu.
“Artinya kita ingin komitmen untuk memperkuat integritas, akuntabilitas dan kualitas pelayanan publik kita di semua lini, termasuk respon cepat terhadap pengaduan masyarakat dapat dilakukan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin, Eka Rahayu Normasari, mengungkapkan capaian pelayanan publik mengalami peningkatan pada 2025. Namun ia menyebut tetap akan mengevaluasi sejumlah kategori yang masih belum tersentuh.
“Memang ada peningkatan dalam kategori PEKPPP dan indeks RB kita, namun implementasi SAKIP ada penurunan sedikit, lalu untuk mal pelayanan publik karena kita baru tahun lalum jadi belum ikut, juga kategori budaya kerja ‘Berakhlak’ itu masih kita telusuri dan kaji lagi,” paparnya.
(Antara)
