Jakarta, mu4.co.id – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta, pada Sabtu (9/8), untuk memastikan rencana distribusi lebih dari 15 ribu laptop bagi siswa.
Mensos Saifullah mengungkap penyaluran ini dilakukan bertahap mulai akhir Agustus atau awal September 2025.
“Untuk tahap pertama ini baru yang 9.700 lebih (laptop),” ungkap Saifullah dikutip dari Kompas, Senin (11/8).
Ia menegaskan pengadaan laptop dilakukan transparan dan sesuai aturan untuk mencegah penyimpangan.
Baca Juga: Mulai Agustus, Semua Siswa Sekolah Rakyat & Keluarganya Dapat Jaminan Kesehatan Gratis
“Saya sudah minta kepada penanggung jawab pengadaan untuk melaksanakan secara terbuka, tidak kongkalikong, dan tanpa pelanggaran aturan,”
Tahap pertama, pemerintah telah menyalurkan laptop untuk 9.705 siswa, disusul tahap kedua akan disalurkan untuk 5.665 siswa, dengan total 15.370 penerima. Spesifikasi laptop disesuaikan jenjang pendidikan, dan seragam sekolah turut diberikan sebagai fasilitas pendukung.
Sementara itu, program pembagian laptop ini memastikan agar setiap siswa Sekolah Rakyat mendapat satu laptop sebagai dukungan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi keluarga miskin dan rentan.
Dalam kunjungan ke SRMA 10 Jakarta, Mensos dan Menkeu juga meninjau asrama, ruang belajar, dan area olahraga, serta berdialog dengan siswa.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah inisiatif Presiden Prabowo untuk memutus rantai kemiskinan, dengan seluruh fasilitas dibiayai APBN.
Baca Juga: Ratusan Siswa Sekolah Rakyat Dilaporkan Mundur, Terbanyak Dari Kota Ini!
Tahun ini, program tersebut mengalokasikan anggaran Rp7 triliun yang dikelola bersama beberapa kementerian terkait.
“Tahun depan akan ada lagi mencapai 200 (sekolah), jadi kita sudah mulai dianggarkan. Bapak Presiden nanti tanggal 15 (Agustus) menyampaikan APBN 2026 yang akan dibahas dengan DPR,” ujar Sri Mulyani.
Selain itu, penambahan Sekolah Rakyat pada 2026 diharapkan menjangkau lebih banyak anak dari keluarga miskin di berbagai daerah.
Dengan fasilitas memadai, pemerintah optimistis program ini akan meningkatkan kualitas pendidikan dan peluang masa depan siswa.
(Kompas, Tempo)
