AS, mu4.co.id – Pemerintah Amerika Serikat resmi mengalami shut down atau penutupan pemerintah setelah kongres gagal menyetujui anggaran belanja sebelum batas waktu 30 September tengah malam.
Kondisi ini membuat sebagian lembaga federal terpaksa menghentikan layanan, mulai dari penutupan museum dan taman nasional hingga merumahkan pegawai non-esensial tanpa digaji.
Pemungutan suara di Senat hanya menghasilkan 55 suara, belum mencapai ambang 60 suara yang dibutuhkan untuk meloloskan RUU Pendanaan.
Baca Juga: AS Soroti Kebijakan QRIS di Indonesia, Ramai Komentar Netizen
Kebuntuan ini dipicu perbedaan sikap, di mana Partai Demokrat mendesak perpanjangan subsidi kesehatan Affordable Care Act (ACA), sementara Partai Republik menolak syarat tambahan tersebut.
Setelah kegagalan itu, Gedung Putih menyalahkan Partai Demokrat atas penutupan pemerintah. Dalam laman resminya bahkan terpampang tulisan “Democrats Have Shut Down the Government” atau “Partai Demokrat Telah Menutup Pemerintahan”.
Ketua DPR Mike Johnson juga menuding Demokrat lebih mengutamakan kepentingan imigran ilegal dibanding rakyat Amerika.
“Demokrat telah resmi menutup pemerintah federal. Mereka mengutamakan imigran ilegal dan merugikan rakyat Amerika yang bekerja keras dalam prosesnya,” tulis Mike Johnson, dikutip dari CNN, Jum’at (3/10).
Sebaliknya, Partai Demokrat menegaskan bahwa tanggung jawab ada pada Partai Republik.
“Biar saya tegaskan, Partai Republik berkuasa di Gedung Putih, DPR, dan Senat. Ini adalah penutupan pemerintahan mereka,” ujar mantan Wakil Presiden Kamala Harris.
(CNN)