Jakarta, mu4.co.id – Indonesia sebagai negara maritim yang berada di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, dan diantara dua samudra yaitu Hindia dan Pasifik, mampu membuat Laut Indonesia memiliki memiliki potensi kelautan yang sangat besar.
Karenanya Indonesia tengah membangun kapal selam miliknya sendiri yakni Scorpene. Berbeda dengan Vietnam yang membeli langsung kapal selam Kilo class dari Rusia.
Sebenarnya Indonesia juga ditawari oleh Rusia untuk membeli 10-12 unit kapal selam Kilo class. Namun, diketahui jika membeli kapal selam dari Rusia kebayakan tak akan mendapat transfer teknologi, karena Rusia tak mau negara lain mendapat teknologi alutsista nya (alat utama sistem pertahanan).
Karena tak ada transfer teknologi tersebut, Indonesia enggan melanjutkan proses pembelian, dan kini Indonesia memilih mengambil langkah yang berbeda dalam pengadaan kapal selam dengan Vietnam yaitu memilih membuat sendiri kapal selam Nagapasa class dan selanjutnya Scorpene.
Baca juga: Dharma Kartika II, Kapal Berfasilitas Mewah Buka Rute Banjarmasin-Surabaya
Diketahui Vietnam membeli seutuhnya Kilo class buatan Biro Desain Rubin sebanyak 6 unit, dengan biaya mencapai 2 miliar dolar AS. “Vietnam menandatangani kesepakatan senilai $2 miliar dengan Rusia untuk membeli enam kapal selam diesel-listrik kelas Kilo untuk memperkuat kekuatan maritimnya,” jelas Vn Express.
Kontrak 6 unit Kilo class tersebut jadi yang terbesar, dan pertama kali ini bagi Vietnam dalam mengoperasikan kapal selam. “Kontrak tersebut, salah satu yang terbesar dalam sejarah ekspor peralatan angkatan laut Rusia, juga mencakup program pelatihan bagi awak kapal Vietnam di Rusia. Dan termasuk yang paling populer di dunia,” tambahnya.
Disamping itu, alasan Indonesia ingin mampu membuat kapal selam Scorpene sendiri, agar di masa depan bisa memenuhi kebutuhannya tanpa harus mengandalkan impor alutsista.
Kemudian atas apa yang dilakukan Indonesia tersebut justru membuat Indonesia mendapat banyak perhatian dari pakar militer di seluruh dunia, termasuk Vietnam.
“Perkembangan kemampuan kapal selam negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia, menjadi fokus perhatian para pakar militer serta pengamat dunia dan regional,” jelas media Vietnam VOV
Baca juga: Dukung Palestina, Yaman Bajak Kapal Pengusaha Israel di Laut Merah
Langkah terbaru yang dilakukan para pejabat militer Indonesia ini menunjukkan prioritas strategis Jakarta mengembangkan kemampuan untuk menjalankan strategi penolakan maritim serta ambisi negara untuk meningkatkan keahlian teknisnya di bidang kapal, termasuk kapal selam,” tambah media itu.
Kapal tersebut berbobot 3.100 ton, dengan kecepatan 20 knot, mampu menyelam hingga 300 meter dengan jangkauan 9.600 kilometer, dan membawa awak 52 orang selama 45 hari.
Selain itu, Kapal selam ini juga memiliki tabung torpedo 533 milimeter dan dipersenjatai dengan torpedo, ranjau, dan rudal jelajah Kalibr 3M-54 (NATO SS-N-27 Sizzler), yang terutama ditujukan untuk misi anti-kapal dan anti-kapal selam di perairan yang relatif dangkal,” jelas Vn Express lagi.
Usaha Indonesia membuat kapal selam sendiri diyakini sukses, dan nantinya Indonesia akan mempunyai kemampuan memproduksi kapal selam untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor.
Sumber: zonajakarta.com