Jakarta, mu4.co.id – Rencana pembatasan penjualan BBM bersubsidi yang dijadwalkan mulai 1 Oktober 2024 ditunda, namun pendaftaran QR Code MyPertamina di situs Subsiditepat.mypertamina.id tetap berjalan.
Pembatasan penjualan Pertalite dan Biosolar akan diserahkan kepada pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa kebijakan ini masih dalam pembahasan agar aturan tersebut mencerminkan keadilan dan memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran.
Baca Juga: Sudahkah Anda Punya Barcode MyPertamina Untuk Beli Pertalite? Begini Cara Mendapatkannya!
“Feeling saya sih belum akan diterapkan (1 Oktober 202),” ucapnya dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (28/9).
Bahlil juga menyatakan bahwa kebijakan pengetatan BBM bersubsidi harus tepat sasaran, terutama bagi petani dan nelayan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Pertamina akan menjaga kuota BBM bersubsidi agar distribusinya berjalan baik dan tepat sasaran.
Tahun lalu, Pertamina berhasil menjaga penyaluran BBM bersubsidi di bawah kuota pemerintah dengan digitalisasi, termasuk penggunaan QR code untuk pembelian solar.
Baca Juga: Belum Bisa Unduh Barcode MyPertamina? Ternyata Gegara Ini, Simak Caranya!
“Tahun ini kita juga dorong QR code untuk Pertalite. Kita harapkan bisa lebih optimal lagi penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran sehingga kita bisa jaga kuota,” ucap Fadjar.
Fadjar Djoko Santoso tidak memberikan detail terkait kuota penyaluran BBM bersubsidi atau ketersediaan stok setelah penundaan kebijakan pembatasan.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, menyoroti bahwa penyaluran BBM bersubsidi saat ini masih dinikmati oleh masyarakat umum, termasuk kalangan yang mampu membeli BBM non-subsidi.
“Karena itu, nanti akan ada penyaluran BBM tepat sasaran. Jadi lebih kepada pemberian akses kepada masyarakat yang tidak mampu bisa membeli BBM bersubsidi,” ujar Eddy.
(Kontan.co.id)