Media Utama Terpercaya

11 Oktober 2025, 00:32
Search

Pelajaran Kelas 1 SD Dinilai Terlalu Sulit, Pemerhati Pendidikan Minta Pemerintah Evaluasi Buku Ajar

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Evaluasi buku ajar
Pemerhati Pendidikan Sebut Pemerintah Perlu Evaluasi Monitoring Buku Pelajaran Siswa Kelas 1 SD [Foto: lpdp.kemenkeu.go.id]

Jakarta, mu4.co.id – Pemerhati Pendidikan Dasar, Galih Sulistyaningra menilai perlu ada evaluasi monitoring buku pelajaran siswa kelas 1 SD. Hal itu diungkapkannya sebagai respon adanya orangtua yang mengeluh pelajaran kelas 1 SD terlalu sulit di mengerti siswa.

“Ini kan berarti monitoringnya jadi kayak evaluasinya lagi yang perlu dilakukan justru sama Kemendikdasmen supaya memastikan semua sekolah mau itu sekolah negeri, sekolah swasta yang namanya kelas 1 ya berarti bukunya seperti ini (sesuai standar),” kata Galih.

Dirinya menilai pemerintah benar-benar harus memeriksa apakah buku pelajaran kelas 1 SD yang sudah sesuai standar pemerintah. Sehingga buku-buku yang untuk siswa kelas 2 memang sudah sesuai standar nasional pemerintah.

“Entah itu buku teks entah itu apapun itu sesuai dengan tahapan usia perkembangan jadi nggak dikasih,” lanjutnya.

Baca juga: Program Wajib Belajar 13 Tahun, Benarkah Masuk SD Harus Punya Ijazah PAUD?

Sebelumya, seorang Ibu menyampaikan keluh kesahnya terkait pelajaran anaknya yang sedang berada di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dalam sebuah video di media sosial.

Ibu tersebut bercerita bahwa buku pelajaran anaknya memuat kata-kata yang sulit dimengerti siswa. Ada orangtua yang curhat di medsos. Selain itu, anaknya juga ditanyakan terkait penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurut ibu tersebut, pertanyaan semacam itu tidak layak ditanyakan pada anak kelas 1 SD.

“Kelas 1 SD ditanya begini ‘membeli produk lokal termasuk sila keberapa?’ Ini pertanyaan CPNS dikasih ke anak kelas 1,” kata ibu tersebut dikutip dari akun TikTok resmi Antara Tv Indonesia, Selasa (23/09/2025).

Tidak hanya itu, ibu itu juga mempertanyakan buku pelajaran yang ia nilai tidak menggunakan bahasa mudah dimengerti bagi siswa kelas 1. Ia mencontohkan anaknya diminta menjawab soal dibuku, namun ketika tanya lebih jauh mengenai makna dari jawaban tersebut anaknya tidak mengerti.

“Bisa agak simple enggak sih kata-katanya,” ujar ibu tersebut.
(kompas.com)

[post-views]
Selaras