Kiram, mu4.co.id – Program Inklusi yang diinisiasi oleh Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah melalui Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) mengadakan Konsolidasi Kader dan Berbagi Praktek Baik, yang bertempat di Wisata Aranaway Desa Kiram, Kabupaten Banjar, Selasa (05/12/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh kader Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Desa dan Kecamatan Se-Kabupaten Banjar, di 4 Kecamatan yaitu, Kecamatan Astambul, Beruntung Baru, dan Karang Intan, dan dihadiri PDA Kabupaten Banjar serta PWA Kalimantan Selatan sebagai Koordinator Inklusi Wilayah Kalimantan Selatan beserta jajarannya.

Program inklusi ‘Aisyiyah tersebut dilaksanakan di 2 Kabupaten di Kalimantan Selatan, yang terdata sebagai tingkat pernikahan usia anak dan stunting yang tinggi di Kalimantan Selatan, yaitu Kabupaten Banjar dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Adapun di Kabupaten Banjar sendiri, program Inklusi ini di laksanakan di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Beruntung Baru, Karang Intan, dan Kecamatan Astambul.
Kader BSA sendiri merupakan kelompok perempuan yang dibentuk oleh ‘Aisyiyah untuk melaksanakan program inklusi terkait dengan 4 isu yaitu: penurunan stunting, penurunan pernikahan usia anak, pemberdayaan ekonomi, dan pemberdayaan perempuan, dengan anggotanya yaitu masyarakat di masing-masing desa.
Baca juga: Ternyata Pemberian Susu Kental Manis dan Bubur Nasi Menyebabkan Balita Stunting
Selanjutnya tujuan dari kegiatan konsolidasi ini adalah sebagai bentuk refleksi akhir tahun sekaligus evaluasi dan sharing atas kendala para kader dalam melaksanakan program inklusi yang telah diamanahkan oleh PP ‘Aisyiyah, yang telah dijalankan selama 2 tahun lalu yaitu sejak tahun 2021.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kader serta menggugah kembali komitmen para kader bahwa dalam menjalankan program ini harus dengan ikhlas, tanpa ada apa-apa.
Ketua PWA Kalimantan Selatan Dr. Hj. Yulia Qamariyanti, S.H mengatakan, “Konsolidasi ini sebagai refleksi akhir tahun dari program PP ‘Aisyiyah yg mana dilaksanakan di 5 provinsi di indonesia dengan 30 desa Se-Indonesia.”
Baca juga: PP Aisyiyah: Muktamar Ajang Silaturrahim Serta Konsolidasi di Dalam dan Luar Negeri
Ketua PDA Kabupaten Banjar Dra. Hj. Nadiah Khalid M.H berharap program inklusi ini bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang diamanahkan oleh PP ‘Aisyiyah.
“Semoga program ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan yang diamanahkan dari PP ‘Aisyiyah, yang mana program inklusi ini juga merupakan dakwah. Jadi dakwah kita tidak hanya untuk warga besar ‘Aisyiyah, tetapi juga untuk semua kalangan masyarakat, karena tujuan dari program inklusi sendiri yaitu untuk membantu menyejahterakan semua masyarakat tanpa kecuali,” jelasnya.
“Dan alhamdulillah selama 2 tahun terakhir ini, sudah bisa dilihat bahwa kasus stunting dan pernikahan usia anak sudah mulai berkurang,” tuturnya.