Jakarta, mu4.co.id – Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 29 November sebagai peringatan Hari Solidaritas Internasional Bersama Rakyat Palestina. Keputusan tersebut diapresiasi oleh Wakil Ketua MPR RI Dr M Hidayat Nur Wahid (HNW). Ia berharap keputusan ini tidak hanya sekedar peringatan seremonial belaka, tetapi harus diikuti oleh aksi-aksi nyata untuk membela rakyat Palestina.
“Hari Solidaritas Internasional bersama Rakyat Palestina yang diperingati pada hari ini, 29 November, sangat penting tidak hanya untuk terus diperingati tapi untuk dilaksanakan aksi-aksi yang lebih nyata. Karena sejak PBB menjadikan tanggal 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional terhadap bangsa Palestina, nasib mereka tidak semakin baik, bahkan cita-cita menghadirkan negara Palestina merdeka dengan pola ‘two state solution’ pun semakin jauh dari harapan,” ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (29/11).
“Terbukti dengan terus berlanjutnya kejahatan genosida oleh Israel terhadap bangsa Palestina yang terus berlanjut di jalur Gaza bahkan kejahatan terhadap warga Palestina di Tepi Barat maupun di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem,” tambahnya.
Baca juga: Israel Langgar Gencatan Senjata 47 Kali, Serangan Terbaru Tewaskan 11 Anggota Keluarga Palestina!
HNW menganggap peringatan ini harus digaungkan sebagaimana yang disampaikan Sekjen PBB Antonio Guterres. Hal itu bertujuan untuk mengingatkan rakyat Palestina agar mendapatkan hak atas martabat, keadilan, dan penentuan nasib sendiri. Namun, sebagaimana disampaikan Guterres, kenyataannya hak-hak tersebut dilanggar oleh Israel dan mengabaikan semua hukum internasioanal selama ini, terutama dalam dua tahun terkahir ini.
“PBB seharusnya tidak hanya memperingati hari solidaritas bersama bangsa Palestina, tetapi juga melaksanakan semua resolusi yang sudah dibuatnya dan juga keputusan Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional yang sudah diambil, untuk menghadirkan perdamaian dan menghentikan kejahatan kemanusiaan terhadap bangsa Palestina, serta mewujudkan solusi dua negara,” kata HNW dilansir dari laman resmi mpr.go.id, Senin (1/12).
Baca juga: RI Siapkan 15 Ribu Hektare Lahan di Kalimantan Utara untuk Pertanian Bersama Palestina
Ia juga menegaskan kejahatan yang dilakukan Israel semakin parah. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya lebih 280 warga sipil Palestina dibunuh diantaranya 67 anak-anak pasca gencatan senjata yang disepakati sejak 10 Oktober 2025. Bahkan ada ribuan warga Palestina terutama anak-anak yang ditahan oleh Israel secara semena-mena tanpa alasan secara hukum.
“Ini seharusnya yang jadi pekerjaan rumah PBB sebagai bukti konkret solidaritas terhadap bangsa Palestina, mengeluarkan solidaritas yang sudah dilakukan oleh masyarakat global,” ungkap HNW.
“Agar ada kejujuran solidaritas dari negara-negara anggota PBB terhadap bangsa Palestina betul-betul diwujudkan agar bisa diselesaikanlah masalah Palestina dengan baik, sehingga rakyat Palestina dapat dipenuhi HAM-nya dan dapat menentukan nasib sendiri, guna membentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” sambungnya.
(mpr.go.id, detiknews)













