Media Berkemajuan

8 September 2024, 10:26

Pasien Kritis dan Bayi di Inkubator Tewas Satu per Satu di RS Al-Shifa Gaza

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Sejumlah bayi baru lahir ditempatkan di ranjang rumah sakit karena RS AI-Shifa kehabisan bahan bakar untuk menyalakan generator [Foto: detik.com]

Gaza, mu4.co.id – Kondisi Kota Gaza makin memanas, lantaran Rumah Sakit menjadi sasaran serangan baru Israel, salah satunya yaitu Rumah Sakit (RS) Al-Shifa, Rumah Sakit terbesar di Kota Gaza.

Diketahui alasan mengapa RS Al-Shifa menjadi salah satu target utama serangan sebab, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF) mengklaim bahwa terdapat markas Hamas yang berada di bawah RS tersebut. IDF mengatakan bagian bawah tanah RS itu memiliki terowongan, ruang rapat, hingga fasilitas yang digunakan oleh Hamas.

Baca juga: Isrel Tuduh RS Indonesia di Palestina Dituding Sebagai Markas Hamas

Namun, Kepala bagian bedah rumah sakit Dr Marwan membantah dan menyebut tuduhan Israel sebagai “kebohongan besar” serta mengeluarkan “undangan terbuka” kepada pasukan Israel untuk datang dan memeriksa gedung tersebut.

“Tidak ada satu pun “militan” di dalam Al-Shifa. Ini adalah undangan terbuka kepada komunitas internasional dan bahkan kepada Israel. Kami adalah warga sipil. Saya seorang dokter-ahli bedah. Kami memiliki staf medis, kami memiliki pasien, dan pengungsi. Tidak ada lagi,” tegas Dr Marwan.

Kini, RS tersebut terpaksa menghentikan operasionalnya lantaran tidak adanya aliran listrik akibat generator atau genset terakhirnya yang mati kehabisan bahan bakar, serta kekurangan air maupun makanan.

Akibatnya terjadi sejumlah kematian bayi prematur di inkubator, serta beberapa pasien kritis. Korban lainnya pun berisiko meninggal jika kekurangan bahan bakar di rumah sakit terus berlanjut menurut menteri kesehatan setempat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyatakan keprihatinannya akan keselamatan bayi prematur yang memerlukan alat bantu hidup, ratusan pasien yang sakit dan terluka, serta petugas kesehatan yang mendedikasikan hidupnya di sana.

Baca juga: Pasca Serangan Rudal Israel, Begini Keadaan RS Indonesia di Gaza

Menurut Dirjen Kementerian Kesehatan Palestina, Dr. Munir Al-Borsh, serangan bom Israel di sekitar rumah sakit tidak berhenti selama tiga malam, seperti laporan Al Jazeera, Sabtu (11/11/2023).

“Ada serangan bom yang sangat keras hampir setiap menit, dengan tujuan membuka jalan masuk ke kompleks (rumah sakit). Kami terjebak di dalam kompleks Al-Shifa,” ujarnya, sambil menambahkan serangan bom Israel menghambat keluar-masuk ambulans dari dan ke rumah sakit.

Diketahui, ada ribuan orang terjebak di RS tersebut, Kementerian Kesehatan mengatakan masih ada 1.500 pasien di RS Al-Shifa, 1.500 tenaga medis, dan antara 15.000 hingga 20.000 orang yang mencari perlindungan.

Sumber: konteks.co.id

[post-views]
Selaras