Media Berkemajuan

18 Oktober 2024, 10:38

Panik, Penjual Tanah Abang Langsung Tutup Toko Saat Dengar Razia. Kenapa?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Penjual sepatu merapihkan dagangannya sebelum menutup toko di Blok A pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (18/7). [Foto: CNBC]

Jakarta, mu4.co.id – Kabar beredar di media sosial bahwa pusat perbelanjaan seperti Tanah Abang dan ITC Mangga Dua sedang dirazia karena menjual barang-barang impor.

Hal ini diduga bermula dari rencana pemerintah untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) guna memerangi impor ilegal yang dapat merugikan industri fashion dalam negeri.

Namun, berdasarkan laporan CNBC Indonesia dari Pusat Grosir Tanah Abang Lantai 3 Blok A pada Kamis (18/7), terlihat pedagang sedang panik menutup toko mereka, meskipun pada jam tersebut masih pukul 11.20 WIB, seharusnya belum waktunya mereka menutup gerai seperti biasanya.

Para pedagang terlihat panik dan sibuk merapikan barang-barang yang sebelumnya dipajang di depan etalase toko. Dalam waktu singkat, barang dagangan yang biasanya di luar etalase sudah dimasukkan ke dalam toko dengan terburu-buru, hanya untuk menumpuk di dalam agar toko bisa segera ditutup.

Kepanikan ini tidak hanya terbatas pada beberapa toko, melainkan lebih dari 10 toko yang mengalami hal serupa, karena mereka khawatir barang dagangan mereka akan disita saat ada razia yang benar-benar dilakukan.

Baca Juga: 4 Pabrik Tekstil Tutup. Ribuan Buruh di PHK, Ini Alasannya!

Suara riuh yang biasanya terdengar di pasar digantikan dengan suara panik mereka yang sedang memberitahukan satu sama lain tentang kemungkinan razia terhadap barang-barang impor.

“(Toko ditutup karena) ada razia. Ini saya dapat info dari pedagang di Pasar Senen, mereka sudah pada tutup, di Mangga Dua juga pada tutup. Ya memang razianya belum sampai sini, tapi kan orang antisipasi, daripada barang yang kejual cuma Rp1 juta, tapi ruginya bisa ratusan juta,” ucap Ali, salah seorang pedagang sepatu impor asal China, dikutip dari CNBC, Sabtu (20/7).

“Ini mah pedagang bukan was-was lagi, tapi kocar-kacir ketakutan,” tambahnya.

Ali menyampaikan bahwa kekhawatiran para pedagang muncul setelah Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menegaskan komitmennya untuk menghilangkan barang impor ilegal.

“Itu kan kemarin pak Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan itu bilang, katanya mau razia barang-barang impor. Katanya kan dia mau memberantas itu. Jadi orang-orang di sini antisipasi terus. Orang kan jadi takut,” katanya.

Lantas, apa benar razia itu dilakukan oleh pemerintah?

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang, sebenarnya mempertanyakan siapa yang melakukan razia tersebut.

Dia menjelaskan bahwa saat ini proses pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Impor Ilegal masih dalam tahap harmonisasi dengan berbagai Kementerian dan Lembaga terkait.

Baca Juga: Pabrik Tekstil Besar di Semarang PHK 8.000 Karyawan, Ini Alasannya!

“Satgas akan bergerak sesuai dengan SK yang ditandatangani oleh pak menteri. Saat ini SK penugasan Satgas pengawasan barang impor ilegal masih dibahas oleh K/L terkait,” ungkap Moga.

“Yang jelas saat ini pak menteri masih belum menandatangani SK penugasan untuk Satgas. Dan Satgas baru bisa berjalan jika sudah ada SK nya,” sambungnya.

Oleh karena itu, Moga menyarankan pedagang untuk mengkritisi jika memang ada razia di Pasar Tanah Abang.

“Pedagang itu berhak menanyakan yang merazia itu siapa dan dari mana?” tegasnya.

(CNBC)

[post-views]
Selaras