Hulu Sungai Selatan, mu4.co.id – Desa Siang Gantung di Kecamatan Daha Utara, Hulu Sungai Selatan (HSS), menjadi contoh sukses inovasi padi apung di lahan pasang surut.
Keberhasilan ini dirayakan melalui syukuran panen oleh Pemprov Kalimantan Selatan bersama Bank Kalsel, BI, dan OJK sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi dalam memperkuat ketahanan pangan daerah pada Kamis (1/5).
Panen turut dihadiri berbagai pejabat, termasuk Sekda HSS H. Muhammad Noor, perwakilan BI, OJK, DJPB, Bank Kalsel, dan Dinas Pertanian Kalsel, serta para petani dan pelaku UMKM.
Kepala Dinas Pertanian Kalsel, Syamsir Rahman, menyebut teknologi padi apung sebagai solusi strategis untuk memanfaatkan lahan rawa yang sebelumnya kurang produktif.
Baca Juga: Kerjasama dengan Dinas Pertanian, Warga HST Perdana Buat Padi Apung!
“Inovasi ini membuktikan bahwa tantangan iklim dapat diatasi dengan teknologi dan kerja sama lintas sektor,” ungkap Syamsir dikutip dari Kalimantan Live, Ahad (11/5).
Direktur Operasional Bank Kalsel, Fachrudin, menyebut padi apung sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi alam dan perubahan iklim di Kalsel. Sementara itu, Agus Maiyo, perwakilan OJK, menekankan pentingnya inklusi keuangan bagi petani guna mendorong produksi dan kesejahteraan.
Hasil panen menunjukkan produktivitas mencapai 6,1 ton per hektare gabah kering panen, capaian memuaskan untuk lahan pasang surut yang sebelumnya tidak produktif.
Acara turut diisi penanaman simbolis padi apung oleh pejabat, kuis interaktif, dan penyerahan bantuan alat pertanian senilai Rp1,9 miliar dari Pemprov Kalsel untuk Kabupaten HSS.
Program ini diharapkan menjadi model nasional dalam pengelolaan lahan rawa sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
(Kalimantan Live)
