Media Berkemajuan

24 Oktober 2024, 11:03

Pabrik Suzuki di Thailand Akan Tutup Tahun Depan, Karena Hal Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pabrik Suzuki di Thailand Akan Tutup [Foto: suara.com]

Bangkok, mu4.co.id – Suzuki mengumumkankan pihaknya akan memberhentikan produksi pabriknya di Thailand, pada akhir tahun 2025 mendatang, untuk mendorong netralitas karbon dan elektrifikasi Suzuki secara global.

Dalam situs resminya, perusahaan asal Jepang itu membeberkan langkah penutupan pabrik tersebut dilakukan dalam upaya rencana pengembangan kendaraan elektrifikasi untuk memproduksi mobil listrik dan mobil hybrid.

“Suzuki Motor Corporation memutuskan untuk menutup pabrik anak perusahaan otomotifnya di Thailand, Suzuki Motor (Thailand) Co, Ltd. (SMT), pada akhir tahun 2025. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari peninjauan struktur produksi global Suzuki,” bunyi pernyataan Suzuki Global, Jumat (07/06/2024).

“Dalam rangka mempromosikan netralitas karbon dan elektrifikasi secara global, Suzuki telah mempertimbangkan untuk mengoptimalkan lokasi produksi global di dalam grup. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menutup pabrik SMT pada akhir tahun 2025,” lanjut pernyataan tersebut.

Baca juga: 4 Pabrik Tekstil Tutup. Ribuan Buruh di PHK, Ini Alasannya!

Selain itu, penutupan pabrik di negari gajah putih tersebut juga diduga karena penjualan Suzuki di pasar domestik lesu dan juga ekspor yang melambat dibanding negara-negara lain, salah satunya banyaknya produksi-produksi asal China seperti mobil listrik dan sebagainya.

Untuk diketahui, Pabrik Suzuki yang ada di Thailand berada di Provinsi Rayong yang sudah berusia 12 tahun, yang mempekerjakan sekitar 800 orang, dan memiliki kapasitas produksi hingga 60.000 unit. Beberapa model populer produksi Suzuki Thailand seperti Celerio, Ciaz, dan Swift. Namun sayangnya, kapasitas produksinya terus menurun hingga pada 2023 pabrik tersebut hanya memproduksi 7.579 unit.

Kendati demikian, Suzuki dikabarkan akan tetap melayani penjualan dan memastikan layanan purnajual tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja unit yang mereka jual mulai 2025 tidak lagi diproduksi secara lokal, melainkan diimpor dalam bentuk Completely Built Up (CBU) alias impor dari pabrik di kawasan Asia Tenggara, dan mereka akan fokus menggarap mobil listrik termasuk, kendaraan hybrid.

(viva.co.id, idntimes.com)

[post-views]
Selaras