Media Utama Terpercaya

4 Juli 2025, 22:26
Search

Mulai Tahun Depan 2 Negara Ini Bakal Kompak Tinggalkan Dolar, Apa Tujuanya?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Indonesia dan Korea Selatan Sepakat Tinggalkan Dolar [Foto: blockchainmedia.id]

Bali, mu4.co.id – Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea (BOK) sepakat untuk tinggalkan dolar pada tahun 2024 mendatang.

Kebijakan tersebut disepakati setelah Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur BOK Rhee Chang Yong mengadakan pertemuan tingkat tinggi yang khusus membahas terkait local currency transaction (LCT) atau mata uang lokal, bertempat di Nusa Dua, Bali, pada kemarin Ahad (10/12/2023).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, “Bank Indonesia dan Bank of Korea telah sepakat untuk membentuk kerangka kerja pedoman operasional untuk mengimplementasikan LCT, yang nota kesepahamannya telah kita tandatangani pada Mei 2023.”

Baca juga: Dolar Semakin Menguat Hingga tembus Rp15.500. BI Ungkap Alasannya

Kerangka kerja tersebut diperkirakan akan rampung pada tahun 2024 mendatang. Dan pada tahun tersebut juga, Korea dan Indonesia pun siap untuk menggunakan mata uang masing-masing dalam transaksi perdagangan, investasi, maupun keuangan, termasuk dalam sistem pembayaran.

Melalui mata uang lokal tersebut, Perry berharap akan dapat mengurangi rembetan risiko nilai tukar, menurunkan biaya bisnis maupun biaya pengguna lainnya, dan mengurangi volatilitas akibat tingginya ketidakpastian global saat ini di kawasan dan wilayah kedua negara.

Selain itu dengan adanya implementasi kerangka kerja sama LCT ini, perdagangan antarnegara akan dapat menggunakan kuotasi nilai tukar secara langsung yang disediakan oleh bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) sehingga memberikan opsi bagi dunia usaha dalam melakukan transaksi perdagangan dan meningkatkan efisiensi transaksi.

“Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan memperkuat stabilitas ekonomi makro, dan sekarang saya yakin inisiatif ini akan semakin meningkatkan kerja sama keuangan antara Korea dan Indonesia,” ucap Perry.”

Gubernur Bank Sentral Korea Selatan Rhee Chang Yong juga menegaskan bahwa kesepakatan ini tidak hanya berguna bagi Indonesia dan Korea saja, tetapi juga bagi ASEAN dan Asia secara keseluruhan. Karena transaksi mata uang lokal akan lebih saling terintegrasi.

”Indonesia dengan wilayah dan populasi yang besar, memegang peranan penting dalam rantai pasok global sektor-sektor maju seperti baterai dan kendaraan listrik. Terlebih, minat bisnis Korea di Indonesia juga terus menunjukkan peningkatan,” ungkap Rhee

Selain itu, kedua bank sentral tersebut juga berkomitmen dalam mengimplementasikan kerangka kerja sama LCT dalam rangka memperkuat perdagangan lintas batas, meningkatkan stabilitas pasar keuangan regional, dan memperdalam pasar mata uang lokal di kedua negara.

Sumber: cnbcindonesia.com

[post-views]
Selaras