Jakarta, mu4.co.id – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah untuk tahun 1447 H atau 2026 M, yang didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Penetapan tersebut mengacu pada prinsip, syarat, dan parameter Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang merupakan hasil Musyawarah Nasional XXXII Tarjih Muhammadiyah di Pekalongan pada tahun 2024.
Berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 2/MLM/1.0/E/2025 yang dirilis di Yogyakarta pada 22 September 2025, diputuskan bahwa:
- 1 Ramadhan 1447 H jatuh pada Rabu 18 Februari 2026
- 1 Syawal 1447 H jatuh pada Jumat, 20 Maret 2026
- 1 Zulhijjah 1447 jatuh pada Senin 18 Mei 2026
- 9 Zulhijjah 1447 H jatuh pada Selasa 26 Mei 2026
- 10 Zulhijjah jatuh pada Rabu 27 Mei 2026
Baca juga: PWM Kalsel Gelar Kajian Tarjih Sosialisasi KHGT dan Penetapan Awal Ramadhan 1447 H
Dalam maklumat tersebut, juga dijelaskan bahwa ijtimak (konjungsi) jelang Ramadan 1447 H terjadi pada Selasa, 17 Februari 2026 M. Namun, berdasarkan kriteria Kalender Hijriah Global, bulan baru dimulai saat matahari terbenam keesokan harinya. Hal serupa juga berlaku untuk penetapan awal Syawal dan Zulhijah yang telah dihitung secara cermat.
“Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya,” bunyi penutup maklumat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Sekretaris PP Muhammadiyah, 22 September 2025, dilansir dari laman muhammadiyah.or.id.
Dengan dirilisnya maklumat tersebut, warga Muhammadiyah di seluruh dunia memiliki pedoman yang jelas untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadan, salat Idulfitri, serta puasa Arafah dan salat Iduladha pada tahun 2026 mendatang.
Berikut ini maklumat lengkapnya:













