Jakarta, mu4.co.id – Wakil Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata (MEBP) PP Muhammadiyah, Mukhaer Pakkanna, menyatakan bahwa Muhammadiyah akan segera memiliki bank syariah sendiri sebagai implementasi amanat Muktamar Muhammadiyah.
Mukhaer menyebut bahwa pihaknya saat ini tengah mengurus proses perizinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Alhamdulillah, ini lagi proses dan ini memang amanah Muktamar ya, bukan saja Muktamar di Solo (2022) ya, tapi juga sejak Muktamar Muhammadiyah di Makassar (2015) itu sudah dideklarasikan, bisa dilihat dalam dokumen tanfidz kita. Amanah para muktamirin itu salah satunya adalah pendirian Bank Muhammadiyah. Jadi bukan tanpa dasar,” ungkap Mukhaer, dikutip dari Maklumat, Senin (24/2).
Baca Juga: Jalin Kerja Sama Dengan Alfamart, Muhammadiyah Kembangkan Mentari Mart!
Mukhaer menyebut OJK menawarkan dua opsi bagi Muhammadiyah untuk mendirikan bank yautu menggabungkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang dimiliki atau mengubah salah satu BPRS menjadi bank. Konsolidasi telah dilakukan, tetapi beberapa BPRS besar masih memilih beroperasi sendiri.
“Kemudian yang kedua, opsi kedua, OJK minta atau satu saja (di antara BPRS itu) dijadikan bank. Nah, akhirnya itu yang lebih realistis,” tambahnya.
Mukhaer menyebut BPRS Matahari Artadaya di Ciputat, Tangerang Selatan, akan ditransformasi menjadi Bank Syariah Muhammadiyah (BSM), dengan persetujuan OJK dan tengah dalam proses administrasi.
Muhammadiyah dengan serius mewujudkan bank syariah ini, dengan kesiapan permodalan dan dukungan aset besar sebagai organisasi mandiri.
Baca Juga: PWM Jateng Produksi Biskuit Cahaya, Siap Ramaikan Jelang Idulfitri
Ia menargetkan BSM ini dapat diluncurkan atau diresmikan pada pertengahan tahun 2025. “Mudah-mudahan (segera terealisasi), doakan aja, insya Allah pertengahan tahun ini ada Bank Syariah Muhammadiyah yang sudah launching,” ujarnya.
Mukhaer menyampaikan bahwa BSM akan diperluas ke berbagai daerah dengan memanfaatkan jejaring struktural dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) agar dapat melayani masyarakat secara luas.
“Itu nanti kalau sudah menjadi bank (BSM), ini bukan lagi miliknya UHAMKA ya, tapi sudah miliknya Muhammadiyah. Itu nanti kalau sudah bank umum, itu sudah bisa di mana-mana, ada cabang-cabang ya, sudah di berbagai daerah dan kita akan sosialisasikan di beberapa wilayah,” jelasnya.
(Maklumat)
