Jakarta, mu4.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkap Indonesia berpeluang mencatat rekor baru di perdagangan luar negeri jika target ekspor 2026 sebesar US$315 miliar tercapai, yang akan menjadi nilai ekspor tertinggi sepanjang sejarah.
“Itu kalau (target capaian nilai ekspor) US$315 miliar tercapai, nanti sudah yang tertinggi selama ini,” ujar Budi dikutip dari CNBC, Ahad (14/12).
Meski target pertumbuhan ekspor 2026 ditetapkan turun tipis menjadi sekitar 7,09% dari 7,1% pada 2025, Mendag Budi Santoso menegaskan hal itu bukan tanda pelemahan, melainkan karena basis ekspor yang sudah tinggi sehingga nilai ekspornya tetap lebih besar.
“Kan target ekspor kita tahun depan 7,09% ya. Kita sudah membuat mapping sampai 2029, tahun depan itu 7,09%, tahun ini 7,1%. 7,1% itu mudah-mudahan tercapai ya, karena sekarang kan 6,96%. November sih mudah-mudahan naik, jadi ketutup ya,” jelasnya.
Baca Juga: Sepatu Merk On Cloud Ternyata Produksi Majalengka, Sudah Mulai Diekspor!
Penurunan tipis target pertumbuhan ekspor terjadi karena basis ekspor yang sudah meningkat signifikan. Budi Santoso menjelaskan, realisasi ekspor 2024 tumbuh 2,7% dibanding 2023, lalu target 2025 dipatok 7,1%, sehingga target 2026 ditetapkan 7,09%. Perhitungan ini disusun untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada 2029.
Meski target pertumbuhan ekspor turun tipis, Kemendag tetap optimistis karena sejumlah perjanjian dagang akan berlaku penuh pada 2026. Pemerintah juga menyiapkan platform digital untuk mempercepat pemanfaatan CEPA dan FTA, dengan penetapan target dilakukan berdasarkan perhitungan matang.
Budi menambahkan, pemerintah telah menyiapkan peta jalan ekspor hingga 2029 dengan sasaran nilai ekspor mencapai US$405 miliar.
“Nah kita kejar terus sampai akhir tahun 2029 itu US$405 miliar target ekspor kita. Tahun ini berarti US$294 miliar, tahun depan US$315 miliar,” kata Budi.
(CNBC)
