Jakarta, mu4.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sedang mematangkan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG).
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyebut hal tersebut dilakukan untuk menekan angka impor, ditambah konsumsi LPG Indonesia yang mencapai 8,5 juta ton.
“Kapasitas produksi dalam negeri itu hanya 1,3 juta ton. Jadi kita impor sekitar 6,5 juta ton sampai 7 juta ton. Nah caranya bagaimana mengurangi impor adalah kita melahirkan substitusi impor melalui hilirisasi batu bara,” ujar Bahlil, Ahad (26/10/2025)..
Baca juga: Bahlil Ungkap Mulai Tahun Depan Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai NIK!
Di samping itu, Bahlil juga menjelaskan bahwa DME sendiri masuk dalam 18 proyek hilirisasi yang saat ini tengah difinalisasi oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). “Dari sekian banyak, 18 project itu salah satunya adalah DME,” jelasnya.
Teknologi yang digunakan dalam proyek itu pun berasal dari Tiongkok dan Eropa, yang dinilai cocok dengan kondisi Indonesia. Meskipun begitu, keputusan akhir tetap berada di tangan Danantara.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail mengatakan pihaknya sedang membangun hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dan berdasarkan target, DME sudah bisa digunakan pada 2026 mendatang.
(jawapos.com, detik.com)












