Media Berkemajuan

21 November 2024, 23:10

Menko Marves Sebut Indonesia Akan Kerja Sama Pertanian Padi Dengan China, Simak Penjelasannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Menko Marves
Pertemuan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi [Foto: Instagram @luhutpandjaitan

Jakarta, mu4.co.id – Indonesia dikabarkan akan bekerja sama dengan China di bidang agrikultur dan pertanian. Hal itu diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan lewat unggahan akun Instagram pribadinya, Jumat (26/04/2024).

Dalam unggahannya tersebut, Luhut menjabarkan hasil pertemuan ke-4 High-Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi. Ia mengatakan bahwa China mempunyai teknologi yang canggih untuk memaksimalkan penanaman padi, sehingga Indonesia bisa melakukan swasembada (kemandirian) beras.

“Saya sudah lapor pak Presiden. Kita minta mereka (China) memberikan teknologi padi mereka, di mana mereka sukses jadi swasembada. Mereka bersedia. Kita tinggal cari local partner-nya untuk membuat di Kalimantan Tengah,” ucapnya dalam akun Instagram pribadinya, Jumat (26/04/2024).

Baca juga: Kerjasama Dengan Dinas Pertanian, Warga HST Perdana Buat Padi Apung!

Selain itu, Pensiunan jenderal TNI itu juga mengatakan bahwa rencananya, China akan menerapkan teknologi penanaman padi canggih tersebut di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Seperti yang diketahui wilayah tersebut merupakan salah satu bagian food estate yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui Kalimantan Tengah sendiri memiliki luas lahan sekitar 1 juta hektare. Namun, China akan menanam padi bertahap per 100 ribu hektare terlebih dahulu dengan menunjuk Perum Bulog sebagai penyerap hasil panennya.

Menanggapi rencana tersebut, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi pun mengatakan bahwa pihaknya siap menjadi offtaker atau pembeli dari hasil panen di lumbung pangan tersebut. Menurutnya, Bulog mempunyai kemampuan untuk mengeksekusi hal tersebut.

“Kita tunggu bagaimana teknisnya nanti, tapi kalau posisinya Bulog untuk menjadi pembeli, kita siap. Bulog siap kalau diminta untuk menjadi offtakernya. Sama sekali nggak ada masalah, kita punya kemampuan untuk itu,” ujarnya.

Sumber: cnbcindonesia.com

[post-views]
Selaras