Hulu Sungai Utara, mu4.co.id – Ahmad Raihan, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), mencapai gelar Arena International Master (AIM), menjadikannya yang pertama dan satu-satunya di Kalimantan Selatan.
Ahmad Raihan Hasa dikenal sebagai raja catur. Namanya sudah terkenal di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, dan bahkan internasional.
Pecatur senior dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Ahmad Raihan, baru-baru ini mencapai pengakuan internasional dalam catur dengan meraih gelar Arena International Master (AIM). Ahmad Raihan menjelaskan bahwa gelar AIM tersebut diberikan oleh Federation Internasionale desEchecs (FIDE) melalui FIDE Online Arena.
Pria 53 tahun kelahiran Amuntai ini menambahkan bahwa FIDE Online Arena adalah satu-satunya platform catur online resmi dari Federasi Catur Dunia yang ditujukan untuk permainan catur di seluruh dunia. Prestasi Ahmad Raihan meraih gelar AIM melalui permainan di dunia virtual ini merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Hulu Sungai Utara dan komunitas pencinta olahraga catur di Kalimantan Selatan.
“Meski saya tinggal puluhan kilometer dari Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, namun tidak menyurutkan saya sebagai putra daerah HSU, mengharumkan nama daerah di tingkat Internasional. Begitupun Kalsel tercinta ini,” ucap Raihan yang sudah berlomba catur sejak tahun 1986 itu, dilansir dari Radar Banjarmasin, Ahad (17/3).
Bahkan, menurutnya, pencapaian prestasi ini di tingkat dunia merupakan sebuah tonggak sejarah baru bagi para pecatur dari HSU dan Kalsel yang mampu bersaing dan aktif di kancah internasional.
“Senang dan bersyukur dapat meraih gelar AIM, karena untuk mendapatkan dan meraih gelar tersebut tidaklah mudah,” ucapnya.
Dia menjelaskan ada proses yang harus dilalui, termasuk biaya pendaftaran dan persiapan serta latihan yang sangat intensif. Dia menyatakan bahwa berlomba di arenachess.com melawan para pecatur berpengalaman kelas dunia, seperti Candidat Master (CM/ACM) dan Fide Master, merupakan tantangan yang berat.
Selain itu, terdapat juga pecatur berpengalaman seperti International Master (IM/AIM), Grand Master (GM/AGM), serta pecatur berperingkat tinggi yang telah lama bermain di kancah internasional.
“Selama saya bermain di chessarena.com banyak pengalaman yang didapat, berbagai opening catur dengan variasi terbaru serta penyelesaian babak akhir yang sangat taktis telah diperagakan oleh pemain bergelar master dari berbagai negara,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan untuk mendapatkan gelar, ada standar Elo Rating dan jumlah permainan yang harus dimainkan yang telah ditetapkan oleh FIDE. Gelarpun diberikan sesuai dengan standar rating, bermula dari ACM, AFM, AIM dan AGM.
“Bahkan, saya bisa belajar, memahami dan mengamati serta menganalisis berbagai teknik permainan babak tengah (Middle Game,red) yang sangat dinamis dari pecatur elite dunia dalam menuju permainan akhir yang menjanjikan,” tuturnya.
“Selaku pemegang Gelar Pelatih Nasional (PN), Fide Instructor (FI) dan Wasit Nasional (WN) cabang olahraga catur di HSU, saya bertekad akan mengejar gelar AGM (Arena Grand Master),” kata Raihan.
Sebelumnya, Raihan telah meraih gelar Master Nasional (MN) pada tahun 1997 dari Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB. Percasi), serta gelar ACM dan AFM yang diberikan oleh Presiden FIDE Arkady Dvorkovich melalui Arena FIDE Online Catur Dunia.
“Kebahagiaan ini rasanya tidak bisa saya lukiskan, mengingat kurang lebih 26 tahun (1997-2023) saya memegang gelar Master Nasional. Kini gelar Arena International Master telah saya dapatkan,” ucapnya.
Raihan mengakui bahwa pencapaian gelar AIM tidak terlepas dari dukungan dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah, Dinas Pemuda dan Olahraga, Pengurus Cabang Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengcab Percasi), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Kementerian Agama Kabupaten HSU.
“Keberhasilan saya dalam meraih gelar, tentunya tidak lepas dari dukungan dan doa dari semua pihak ,” kata Raihan.
Sumber: Radar Banjarmasin