Media Berkemajuan

21 September 2024, 11:42

Mengisi Kajian Subuh di Masjid Al Jihad, Ustaz Bachtiar Nashir Sampaikan Perjuangan Warga Palestina Pertahankan Masjidil Aqsa!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ustaz Bachtiar Nasir
Ustaz Bachtiar Nashir saat mengisi kajian setelah salat subuh di Masjid Al Jihad [Foto: YouTube ALJIHAD TV]

Banjarmasin, mu4.co.id – Ustaz Bachtiar Nasir, Lc. MM mengisi kajian khusus Masjid Al Jihad Banjarmasin, Jl. Cempaka Besar Banjarmasin, Sabtu (21/09/2024), setelah shalat subuh.

Dalam kajiannya, ustaz berusia 57 tahun itu menyampaikan tentang bagaimana perkembangan terakhir di Gaza, Palestina dan hikmah yang bisa diambil dari semangat perjalanan menjumpai Allah SWT, serta mengenai bagaimana membangun bangsa.

Hal pertama yang ia sampaikan adalah 3 tahapan bagaimana kehancuran bani Israel, yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 7 yang berbunyi:

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَ نْفُسِكُمْ ۗ وَاِ نْ اَسَأْتُمْ فَلَهَا ۗ فَاِ ذَا جَآءَ وَعْدُ الْاٰ خِرَةِ لِيَسٗٓئُوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا

Artinya: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjid Al Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.”

Baca juga: PBB Ultimatum Israel, Hentikan Kependudukan Ilegal di Palestina dalam 12 Bulan!

“Janji yang kedua maksudnya adalah ada 2 pola berulang-ulang kerusakan yang dilakukan oleh bani Israel dan dilakukan dengan dasar kesombongan yang sangat tinggi. Dan telah ditetapkan untuk bani Israel sesuai dengan informasi Allah dalam Taurat bahwa (bani Israel) akan melakukan kerusakan 2 kali di muka bumi, dan kalian akan melakukan kesombongan yang sangat sombong,” ujarnya.

“Mungkin puncak kesombongannya mereka saat ini adalah genoside (pembantaian kemanusiaan), serta keilmuannya, dan dengan semua kesombongannya (mereka pun) lupa kepada penciptanya. Dimana seharusnya kalau manusia berilmu itu jangan seperti umumnya manusia yang melampaui batas, dan merasa cukup kemanusiaannya sehingga tidak membutuhkan Tuhan,” jelas ustaz Bachtiar Nasir.

“Jadi akhlak seorang berilmu seharusnya yaitu harusnya takut kepada Allah SWT, dan ketergantungan kepada Allah SWT, dan yang  terakhir ia yakin bahwa ia pasti akan kembali pada Tuhannya. Padahal ukuran kepemimpinan sebuah bangsa adalah diukur dari akhlaknya, apabila akhlaknya tidak ada, maka sebetulnya bangsa itu tidak ada pula,” sambungnya.

Baca juga: Buya Anwar Abbas Isi Ceramah Subuh di Masjid Al Jihad Banjarmasin, Sebut NU dan Muhammadiyah Harus Bersatu Jika Indonesia Ingin Maju!

Selain itu, dirinya juga menyampaikan tentang bagaimana mempertahankan Masjid Al Aqsa. “Sebagai pemimpin dikatakan, kami merindukan mati syahid untuk bangsa kami, tanah kami, kemerdekaan kami, untuk agama kami, untuk Masjid Al Aqsa, dengan darah, dengan nyawa kami akan terus (mempertahankan) engkau wahai Masjid Al Aqsa, sebagaimana Indonesia merdeka karena pendahulunya pemimpinnya cuma punya 2 kata, (yaitu) “Merdeka atau Mati”.

Untuk lebih lengkapnya kajian dapat didengarkan dan ditonton melalui:

[post-views]
Selaras