Tangerang, mu4.co.id – Masjid kebanggaan warga Kota Tangerang, Masjid Raya Al A’zhom menjadi tempat destinasi wisata religi utama di Kota Tangerang, karena kemegahan dan keunikan desainnya dengan 5 kubah besar yang menjadi ciri khasnya.
Pembangunan Masjid Raya Al A’zhom sendiri berlandaskan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993, dengan Walikota Tangerang saat itu, Dr. H. Djakaria Machmud, sebagai penggagas utamanya. Adapun nama Al-A’zhom sendiri dipilih setelah melalui seleksi dari 300 nama yang diajukan oleh berbagai pihak.
Dalam bahasa Arab, “Al-A’zhom” sendiri berarti agung atau besar, yang mencerminkan ukuran masjid megah dengan desain tanpa tiang tengah. Panjang dari pintu depan hingga bagian utama mencapai 63 meter, dengan kubah besar yang disebut-sebut sebagai salah satu kubah terbesar di Asia Tenggara.
“Nama Al-A’zhom terpilih setelah melalui proses seleksi dari 300 nama yang diajukan. Masing-masing panitia memberikan usulan nama. Prosesnya dilakukan secara bertahap, dari 300 nama, disaring menjadi 200, kemudian 120, lalu 80, menjadi 60, 20, hingga tersisa 4 nama. Akhirnya, tim memutuskan untuk memilih satu nama, yaitu Al-A’zhom,” ujar Drs. H. Muhammad Adli Muslim, selaku sekretariat Masjid Raya Al-A’zhom, dilansir dari detik.com, Senin (06/01/2025).
Baca juga: Mengenang Masjid al-Jum’ah, Tempat Rasulullah Melaksanakan Salat Jum’at untuk Pertama Kalinya
Masjid Al-A’zhom berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare yang mampu menampung hingga 9.000 jamaah di dalamnya, dan mencapai 19.000 jamaah jika termasuk area luar. Bahkan pada salat Idul fitri, jumlah jamaah bisa meningkat hingga 25.000 bahkan bisa mencapai 40.000 orang jika memanfaatkan seluruh area masjid.
Adapun arsitektur masjid sendiri terinspirasi dari berbagai masjid terkenal seperti Masjid Nabawi dengan payung raksasa, dan Masjid Baiturrahman di Banda Aceh. Tak hanya itu, keunikan lain di masjid tersebut adalah keberadaan 5 kubah yang memiliki filosofi tersendiri. Di sisi dalam masjid tersebut juga terdapat 4 kubah anak tertulis kaligrafi indah ayat-ayat Al-Qur’an.
“Filosofinya adalah yang pertama, Islam. Dan yang kedua, Pancasila. Kemudian, masjid ini juga ada empat menara. Filosofinya adalah, dalam agama kita, Islam, ada nilai-nilai penting seperti syariah, akidah, akhlak, dan bahasa,” ungkap Ustadz Adli.
Salah satu fasilitas menarik dalam masjid tersebut juga adanya galeri Islam yang dibuka pada tahun 2016, yang awalnya digunakan untuk tempat pengajian. Kini, ruang tersebut menjadi pusat membaca dan pembelajaran Islam, bahkan diadakan pengajian untuk Tuna Rungu.
Di sisi lain, Masjid Agung Al-A’zhom sendiri memiliki banyak program kegiatan, salah satunya kegiatan pengajian dengan banyak jemaah. Program unggulan lainnya adalah acara besar yang telah sukses menghadirkan Hanan Attaki dan Buya Yahya dalam dua kesempatan. Selain itu, diadakan juga acara tahunan berupa Festival Al-A’zhom.
Adapun imam di masjid ini terdiri dari beberapa orang yang bergantian bertugas sesuai jadwal. Untuk imam salat Jumat, salat Tarawih, dan salat Witir, rata-rata adalah para hafidz Al-Qur’an. Selain itu, masjid ini memiliki 7 imam tetap yang bertugas secara bergilir setiap hari.
Karena banyaknya masyarakat yang berkunjung ke sana, Masjid Raya al-A’zhom menyediakan area parkir yang luas, serta dikelilingi banyak pilihan kuliner di sekitar masjid, karena lokasinya yang dekat dengan pusat pemerintahan Kota Tangerang.