Jakarta, mu4.co.id – Organ tubuh merupakan bagian anatomi dalam tubuh manusia, yang memiliki fungsi khusus dalam menjalankan berbagai proses kehidupan, diantaranya yaitu menjaga keseimbangan, menjalankan fungsi vital, menjalani proses-proses biologis, dan lainnya.
Nah, baru-baru ini ahli onkologi radiasi tak sengaja menemukan organ baru di area hidung dan tenggorokan dengan struktur yang mirip seperti kelenjar ludah ketika memeriksa kondisi pasien yang sedang menjalani terapi yaitu saat melakukan pemindaian pasien untuk mencari kanker prostat.
Selanjutnya, Wouter Vogel seorang ahli onkologi radiasi juga mengatakan, “Orang memiliki tiga set kelenjar ludah besar, tetapi tidak ada yang seperti ini di sana. Sejauh yang kami ketahui, kelenjar ludah atau lendir di nasofaring biasanya berukuran sangat kecil secara mikroskopis, tersebar merata di seluruh mukosa. Jadi, bayangkan kejutan kami saat menemukan struktur ini.”
Baca juga: BPOM Umumkan 8 Obat Tradisional Ilegal Berbahaya bagi Ginjal dan Hati. Apa Saja?
Penemuan tersebut cukup mengejutkan dan membuat banyak pertanyaan, karena sebelumnya belum ada yang mengetahui keberadaan organ tersebut, hal ini menunjukkan anatomi tubuh manusia memiliki banyak kemungkinan dalam bidang biologi manusia.
Ahli THT di Columbia University Irving Medical Center Dr. David Gudis mengatakan, “Saya pikir ini adalah pengingat yang baik bahwa meskipun anatomi dasar manusia tampak sederhana, masih banyak misteri yang perlu dipecahkan.”
Selanjutnya, dalam penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Radiotherapy and Oncology, Vogel dan rekannya mengusulkan penamaan potensial untuk organ baru ini yaitu “kelenjar tubarial” Karena letaknya yang dekat dengan benjolan yang dikenal sebagai torus tubarius.
Meskipun penemuan ini terjadi secara kebetulan. Namun, mereka percaya bahwa pemahaman terhadap kelenjar ludah tubarial ini dapat signifikan mengurangi komplikasi yang dialami pasien kanker yang sedang menjalani radioterapi.
Untuk selanjutnya, mereka perlu menemukan bagaimana cara untuk melindungi organ ini, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien yang sedang menjalani terapi radiasi.
Sumber: liputan6.com