Media Utama Terpercaya

7 Juni 2025, 05:13
Search

Mengaku Langsung Telpon Allah, Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul  Laksanakan Lebaran 5 Hari Sebelum Pemerintah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pimpinan Jamaah Masjid Aolia Raden Ibnu Hajar Pranolo [Foto: Instagram @terang_media]

Yogyakarta, mu4.co.id – Jamaah Masjid Aolia, Gunungkidul, DIY, baru-baru ini ramai diperbincangkan lantaran melaksanakan ibadah salat Idulfitri 1445 H Jumat (05/04/2024), atau 5 hari lebih awal dari lebaran versi pemerintah, yang kemungkinan jatuh pada 10 April 2024.

“Saya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah Taala, Ya Allah kemarin tanggal 4 malam 4, ya Allah ini sudah 29, 1 Syawal kapan, Allah Taala hadirko, tanggal 5 Jumat, lah makanya kalau disalahkan orang bagaimana, ya nggak apa-apa urusannya gusti Allah,” ucap pimpinan Jamaah Masjid Aolia Raden Ibnu Hajar Pranolo atau dikenal Mbah Benu dalam video yang viral dengan menggunakan bahasa Jawa.

Video tersebut pun viral di media sosial dan mendapatkan beragam komentar dari para netizen. Namun, usai viralnya video tersebut mbah Benu pun memberikan klarifikasi tentang yang dikatakannya dengan ‘menelpon Allah’.

“Terkait pernyataan saya tadi pagi terkait menelepon Allah SWT itu sebenarnya hanya istilah. Dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya kontak batin dengan Allah SWT,” ujarnya.

Baca juga: IdulFitri 1445 H Diperkirakan Bersamaan Dengan Pemerintah. Begini Pesan Haedar Nashir!

Adapun, pelaksanaan salat Idulfitri tersebut diketahui dilaksanakan di sejumlah titik, diantaranya yaitu di Masjid Aolia dan di kediaman Mbah Benu di Dusun Panggang III, Giriharjo. Ratusan Jamaah pun berbondong-bondong terlihat mendatangi tempat tersebut sejak pukul 06.00 WIB, disertai dengan gema takbir yang berkumandang hingga salat dimulai pukul 07.00 WIB.

Diketahui, Jamaah masjid Aolia sendiri mulai menunaikan ibadah puasa lebih awal dari Pemerintah yakni pada Kamis, 7 Maret 2024. Kemenag pun menghormati sikap kelompok yang memiliki keyakinan berbeda mengenai awal maupun akhir Ramadan.

“Kemenag sudah klarifikasi ke Mbah Ibnu (Imam masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Pranolo) mengapa mulai tarawihnya tadi malam. Sudah ketemu dan menyampaikan penjelasan bahwa itu berdasarkan keyakinan beliau,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Gunungkidul, Sa’aban Nuroni.

Lebih lanjut Nuroni mengatakan terkait Jamaah masjid Aolia yang melaksanakan ibadah Ramadan lebih awal, ia mengatakan hal tersebut selalu terjadi sejak lama. Namun ujarnya biasanya mereka hanya berbeda satu atau dua hari dari kalender pemerintah. Pada tahun ini ia menyebut perbedaannya mencapai tiga hingga empat hari.

Ia juga menyebut bahwa Jamaah Aolia tidak memiliki perbedaan dengan masyarakat muslim pada umumnya. Adapun perbedaannya hanya di sistem penanggalan yang juga sering dijumpai pada kelompok lain.

Sumber: cnnindonesia.com

[post-views]
Selaras