Jakarta, mu4.co.id – Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Associate Profesor Doktor atau Mayjen TNI Assc. Prof. Dr. Budi Pramono, S.IP., M.M., M.A., (GSC)., CIQaR., CIQnR., M.O.S., M.C.E., CIMMR. meraih rekor MURI sebagai Perwira Tinggi TNI AD aktif dengan gelar akademik dan kompetensi terbanyak.
Alumni Hull University UK ini memiliki gelar Master of Art dalam studi keamanan dan strategi, Master of Management dari UPN Veteran Jakarta, serta Sarjana dan Magister Hukum dengan predikat Cumlaude dari universitas di Jakarta.
“Dalam mengejar pendidikan ini, saya terinspirasi dari apa yang disampaikan Nelson Mandela tentang pendidikan. Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia. Kenapa? Karena pendidikan bisa merubah dunia,” ungkap Budi dikutip dari SindoNews, Sabtu (3/11).
Budi mengungkap bahwa perjalanannya menempuh studi tidaklah mudah, karena ia harus mengorbankan hari liburnya untuk belajar. Dia menegaskan bahwa karier militernya tidak menghalangi upayanya menuntut ilmu dan berharap rekan-rekannya di TNI dapat mengikuti jejaknya.
“Dengan pendidikan ini begitu penting untuk menentukan kualitas SDM kita,” ucapnya.
Selain gelar akademik, Budi juga memperoleh gelar dari pendidikan militer internasional, termasuk Regimental Officer Advanced Course (Suslapa – II) di Australia pada 1996, National Security Intelligence Training Course di Taiwan (1999), dan Command and General Staff College di Manila (2001), di mana ia meraih penghargaan lulusan terbaik (Honor Graduate).
Baca Juga: Raih IPK Sempurna, Lulusan S2 ITB Ini Bagikan Tips Belajar Efektif
Budi juga menamatkan pendidikan militer United Nations Logistics Course di Port Dickson (2002), Austfamil Course di Laverton, Australia (2003), serta Emergency Management Australia Course (2004).
Dia juga telah meraih berbagai penghargaan seperti Dean of Maat di Teheran sebagai Athan Iran yang juga membawahi Iraq, Azerbaijan, dan Turkmenistan pada 2012, serta penghargaan dari Duta Besar RI di Iran pada tahun yang sama.
Ia menerima penghargaan dari Wantimpres pada 2015, 2016, dan 2019, penghargaan Wantannas pada 2020, Bintang Yudha Nararya pada 2021, serta Piagam Penghargaan Warta Merdeka pada 2023 sebagai Tokoh Militer dengan ISBN, HAKI, dan gelar kompetensi internasional terbanyak.
(SINDONews)