Media Utama Terpercaya

14 Juli 2025, 21:57
Search

Matahari Kembali Tepat Berada di Atas Ka’bah, Cek Arah Kiblat Di Tanggal Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Matahari Tepat Berada di Atas Ka'bah
Matahari Kembali Tepat Berada di Atas Ka'bah [Foto: AI/ mu4.co.id]

Jakarta, mu4.co.id – Kementerian Agama (Kemenag) kembali menginformasikan terjadinya peristiwa A‘zam, yaitu ketika matahari melintas tepat di atas Ka’bah, yang mana pada saat itu, bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan menunjuk arah yang berlawanan dari arah kiblat.

Fenomena itu pun dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memastikan arah kiblat secara mandiri dan mudah tanpa memerlukan keahlian atau alat bantu khusus, yang mana peristiwa tersebut akan kembali terjadi pada Selasa dan Rabu, 15 dan 16 Juli 2025 mendatang.

Diketahui, fenomena a’zam hanya terjadi dua kali dalam setahun, yang mana sebelumnya telah terjadi pada Selasa dan Rabu, 27 dan 28 Mei 2025.

Baca juga: Kemenag Imbau Cek Arah Kiblat Saat Fenomena Matahari Diatas Ka’bah Pada Mei 2025, Ini Yang Harus Diperhatikan!

Berkaitan dengan itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa berdasarkan kajian ilmu falak, terdapat berbagai metode untuk menentukan arah kiblat, seperti penggunaan kompas, teodolit, hingga memanfaatkan fenomena A‘zam.

“Peristiwa A‘zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada Selasa dan Rabu, 15 dan 16 Juli 2025, yang bertepatan dengan 19 dan 20 Muharam 1447 H, pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Pada saat itu, matahari berada tepat di atas Ka’bah. Di saat Peristiwa a‘zam, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi tertentu, dapat ‘meluruskan’ arah kiblatnya sendiri,” ujar Arsad dilansir dari laman Kemenag, Jumat (11/07/2025).

Lebih lanjut, Arsad memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengecekan arah kiblat saat Istiwa A‘zam, diantaranya yaitu:

Pertama, benda yang digunakan sebagai patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus, bisa dengan bantuan lot atau bandul. Kedua, permukaan tempat pengecekan harus datar dan rata. Ketiga, waktu pengukuran harus disesuaikan dengan waktu resmi, seperti yang dikeluarkan BMKG, RRI, atau Telkom.

“Ketepatan waktu sangat penting agar bayangan yang dihasilkan benar-benar mengarah sesuai posisi matahari yang sedang berada di atas Ka’bah,” jelasnya.

[post-views]
Selaras