Media Utama Terpercaya

1 Juni 2025, 20:04
Search

Massa Demo Di KPU, Pemilu 2024 Dicurigai Adanya Kecurangan!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Demo di KPU
Massa turun ke jalan serukan kecurangan pemilu. [Foto: Suara.com]

Jakarta, mu4.co.id – Kelompok massa yang mengklaim sebagai Kelompok Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi dan Pemilu menggelar demonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Pusat pada Jumat (16/2). Mereka menuduh bahwa Pemilu 2024 dipenuhi dengan kecurangan.

Selain itu, massa juga membawa poster bertuliskan “Tolak Pemilu Curang”. Fritz Alor Boy, Ketua Umum Relawan Anies Presiden Indonesia, mengklaim bahwa pada pemilu 2024 terjadi kecurangan besar-besaran, terorganisasi, dan terstruktur.

“Masyarakat bangkit melawan KPU, masyarakat bangkit melawan demokrasi yang rusak. Jadi ini hanya pemanasan,” ucapnya di depan Gedung KPU pada Jumat (16/2), dikutip dari Tempo.

Baca Juga: Cyberity Temukan Server Cloud Sirekap KPU Berlokasi di Luar Negeri, Simak Penjelasannya!

Dia menyatakan bahwa langkahnya tidak akan berhenti di situ. Dia berencana untuk mengajak mahasiswa untuk bergabung dengannya dalam aksi di jalan.

“Hari ini kami akan rapat, susun lagi. Rakyat dan mahasiswa berkumpul untuk demo di sini. Bukan di sini aja, mungkin di beberapa tempat,” tuturnya.

Massa turun ke jalan serukan kecurangan pemilu. [Foto: suara.com]

Aksi demonstrasi dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Selama demonstrasi berlangsung, Jalan Imam Bonjol di Jakarta Pusat ditutup dan baru dibuka kembali sekitar pukul 17.30 WIB.

Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengungkapkan bahwa pihaknya menerima banyak laporan yang menyoroti perbedaan hasil penghitungan suara sementara antara formulir C hasil pemilu (plano) dan tampilan perolehan suara di Sirekap.

Baca Juga: Kesalahan Konversi Data Formulir C1 ke Sirekap. KPU Minta Maaf dan Segera Koreksi!

“Banyak sekali kiriman melalui WhatsApp kepada kami maupun unggahan di media sosial, terutama tentang perbedaan antara formulir C hasil dan hasil Sirekap,” ungkap Hasyim pada Kamis (15/2).

Hasyim menjelaskan bahwa hasil penghitungan suara diambil dari tempat pemungutan suara (TPS) oleh petugas KPPS dan difoto menggunakan fitur Sirekap, kemudian diunggah melalui aplikasi tersebut.

“Ada sistem konversi membaca formulir tersebut dan secara otomatis memunculkan angka hitungannya,” ucap Hasyim.

Sumber: Tempo

[post-views]
Selaras