Banjarmasin, mu4.co.id – Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama 1000 Cahaya Muhammadiyah berkolaborasi menggelar kegiatan Audit Energi dan Training of Trainers (ToT) – 1000 Cahaya Muhammadiyah untuk mencetak kader-kader pelopor transisi energi.
1000 Cahaya Muhammadiyah adalah gerakan kolektif untuk mendorong transisi energi berkeadilan dari akar rumput. Gerakan ini terinspirasi oleh nilai-nilai keislaman yang mendorong kemaslahatan, keadilan sosial, dan keberlanjutan ciptaan (khalq).
Program ini bertujuan untuk menghadirkan 1000 titik cahaya perubahan—berupa masjid, sekolah, pesantren, individu rumah tangga, dan komunitas Muhammadiyah—yang menerapkan praktik energi bersih, efisiensi energi, dan dakwah ekologis secara nyata dan membumi.
Baca juga: Masjid Al Jihad Banjarmasin Kirim 5 Kader Mudanya Ikuti Akademi Marbot Masjid Muhammadiyah 2024
Selain itu program ini juga untuk menemukan potensi penghematan dan integrasi energi terbarukan, menyusun baseline konsumsi energi sebagai dasar intervensi dan evaluasi serta mendorong praktik energi bersih berbasis nilai-nilai keislaman.
Kegiatan berskala nasional ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari Manajemen Program 1000 Cahaya; 10 orang dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Indonesia; 30 orang dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah di Indonesia; 30 orang dari Pimpinan LLHPB atau Majelis Lembaga ‘Aisyiyah dan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah di Indonesia serta 30 orang Pengelola/ pengurus Masjid Muhammadiyah di Indonesia.
Masjid Al Jihad Banjarmasin menjadi satu-satunya masjid di Kalimantan yang turut diundang untuk mengirimkan 2 orang kader mudanya mengikuti pelatihan Audit Energi dan Training of Trainers (ToT) – 1000 Cahaya Muhammadiyah yang diselenggarakan pada Selasa–Jumat, 19–22 Agustus 2025 bertempat di SM Tower Malioboro Yogyakarta.
Baca juga: 6 Kader Muhammadiyah Jadi Menteri Kabinet Merah Putih, Siapa Saja? Berikut Profilnya!
Dua kader muda yang mewakili Masjid Al Jihad Banjarmasin tersebut adalah Gt. M Rizqi Yusril Natsir Mahendra dan Ahmad Nizaril Lazikro.
Selain Masjid Al Jihad, adapula Masjid Ahmad Dahlan Banguntapan Selatan Bantul, Masjid Ar Rahmah Klaten, Jawa Tengah, Masjid 17 Purwokerto, Jawa Tengah, Masjid Mujahidin Gunungpring Magelang Jawa Tengah, Masjid Asy Syifa’ RS Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur serta beberapa masjid lainnya yang turut diundang mengikuti pelatihan ini.
Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari ini akan membahas tentang Cabang, Ranting dan Masjid yang Ramah Lingkungan; Fiqih Transisi Energi; Green Muhammadiyah; Manajemen Energi; serta di hari terakhir akan ada kunjungan lapangan ke Panel Surya KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah) BMT (Baitul Maal wat Tamwil) Ummah Wonosari.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mencetak 100 kader pelopor dan pionir penggerak transisi energi dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Termasuk Talenta Unggul Indonesia, Dua Kader Muhammadiyah Ini Raih Penghargaan Habibie Prize 2024!