Tangerang, mu4.co.id – Wafatnya Marissa Haque cukup mengejutkan publik. Tak hanya pihak keluarga, Marissa yang juga merupakan seorang dosen pun cukup membuat para mahasiswanya tak menyangka atas kepergiannya.
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School (STIE IBS) Jakarta, yang merupakan anak didik mendiang Marissa Haque, melayat ke rumah duka di Bintaro, Tangerang Selatan, pada Rabu (2/10).
Rupanya, Marissa yang juga dosen di STIE IBS sempat membahas soal kematian dalam dua minggu terakhir saat mengajar mereka dalam mata kuliah Hukum Bisnis dua minggu belakangan.
“Kemarin di kampus ibu bilang ‘Doain ibu ya biar nanti kalau meninggal dilancarin semua dan enggak ngeberatin keluarga karena biaya rumah sakit sekarang mahal’,” ucap Risya salah satu mahasiswi Marissa, dikutip dari Kompas, Kamis (3/10).
Pada hari Senin, Marissa juga sempat membelikan sarapan untuk para mahasiswanya yang belum sempat makan.
“Ibu bilang, ‘Enggak apa kalau ibu meninggal habis traktir kalian. Ibunya mati syahid, karena habis traktir kalian yang sedang menuntut ilmu. Apalagi yang nge-kos dan rumahnya jauh’,” ucap Risya lagi.
Selama dua pekan terakhir, Risya juga mengungkap bahwa Marissa Haque terlihat kelelahan.
“Selama dua minggu dia lemes terus,” ucap mahasiswa hukum IBS Jakarta.
Baca Juga: Hukum Seputar Kematian (Bagian 1)
Marissa meninggal dunia pada Rabu (2/10) pukul 00.43 WIB karena diduga henti jantung dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Profil Marissa Haque
Perempuan bernama lengkap Marissa Grace Haque ini lahir di Balikpapan, 15 Oktober 1962.
Dia memulai karirnya menjadi seorang aktris dalam film Kembang Semusim (1980) yang berperan sebagai Mirna.
Sepanjang perjalanan karir sebagai aktris, ia sudah membintangi sebanyak 28 film, bahkan ia juga pernah menjadi produser pada 2 film terakhirnya yaitu Sepondok Dua Cinta (1990) dan Yang Tercinta (1991).
Marissa berhasil memerankan perannya pada film Tinggal Landas buat Kekasih (1984) sehingga membuatnya meraih penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik pada Festival Film Indonesia tahun 1985.
Marissa tak hanya dikenal sebagai seorang aktris, ia juga terjun ke dunia politik menjadi anggota DPR RI sejak tahun 2004 hingga 2006. Marissa bahkan pernah maju mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi Zulkieflimansyah pada tahun 2006, namun, mereka belum mendapat banyak suara saat itu.
Pada tahun 2006, Marissa pernah ditunjuk sebagai Duta Pelestarian Badak Jawa oleh World Wide Fund for Nature (WWF). Saat itu, ia juga masih menjabat sebagai anggota DPR Komisi IV yang membawahi bidang lingkungan.
Sebagai duta, Marissa bertugas menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian badak, salah satunya dengan membuat film dokumenter yang mengaitkan isu sosial ekonomi dengan upaya pelestarian.
Selain aktif berpolitik, Marissa juga menganggap pendidikan itu penting, terbukti ia mengenyam sejumlah disiplin ilmu hingga meraih gelar doktor. Bahkan ditengah kesibukannya, Marissa Haque tetap meluangkan waktu untuk belajar dan mengajar.
Dia menyelesaikan S1 Hukum Perdata di Universitas Trisakti dan memiliki tiga gelar S2, yaitu:
- Universitas Katolik Atmajaya (Linguistik Terapan Bahasa Inggris),
- Universitas Gadjah Mada (Hukum Bisnis serta Ekonomi dan Bisnis),
- Universitas Indonesia (Kajian Timur Tengah dan Keuangan Syariah).
Dia juga menyelesaikan gelar S3 Pengelolaan Lingkungan di Institut Pertanian Bogor.
Adapun sederet gelar yang diperolehnya yaitu Assoc. Prof. Dr. Marissa Grace Haque, S.H., M.Hum., M.B.A., M.H., M.Si.
Hingga ia tutup usia, Marissa Haque tetap aktif mengajar sebagai dosen di STIE IBS Jakarta. Bidang riset yang digelutinya mencakup bisnis, pemasaran, hingga zakat.
(Kompas, TvOneNews, VIVA, detik.com, Tempo, Wikipedia)