Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 10:59

Madrasah Mu’allimin Bangun Sport Center Seluas 3.500 m2

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Acara peletakan batu pertama pembangunan Mu’allimin Sport Center Yogyakarta, Sabtu [3/6/2023] [Foto: muhammadiyah.or.id]

Yogyakarta, mu4.co.id – Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta akan membangun pusat olahraga dengan luas 3.500 m2.

Pusat olahraga yang terletak di Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Sedayu, Bantul ini dinamai dengan Mu’allimin Sport Center. Diharapkan dengan adanya fasilitas olah raga ini menjadi wadah bagi civitas akademik di dalamnya untuk meningkatkan prestasi maupun bakat di bidang olahraga.

Rencananya, fasilitas yang terdapat di Mu’allimin Sport Center ini meliputi lapangan bola, basket, voli, futsal, atletik panahan, dan panjat tebing. Dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti gapura masuk, ruang transit, tribun besar dua unit, ruang ganti, ruang ganti, dan toilet sepuluh unit. Dengan fasilitas yang cukup lengkap ini merupakan langkah awal bagi para santri dalam rangka memperoleh rekreasi dan prestasi yang tinggi.

Baca juga: Alhamdulillah! Mahasiswa UMJ Raih Medali Pertama di SEA Games Kamboja 2023

Pada Sabtu (03/06) Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir melakukan peletakan batu pertama pembangunan Mu’allimin Sport Center ini. Acara ini turut dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Aly Aulia, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah Fahmi Muqoddas, jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul dan Sleman, dan tamu undangan lainnya.

Desain Mu’allimin Sport Center Yogyakarta [Foto: muhammadiyah.or.id]

Haedar menyampaikan dalam sambutannya bahwa hadirnya fasilitas olahraga bagi civitas akademik Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta ini merupakan keinginan mendiang Ahmad Syafii Maarif. Almarhum Buya Syafii ingin agar santri-santri Muhammadiyah ini selain memiliki kecakapan pengetahuan yang luas, juga memiliki kesehatan dan kekuatan baik secara jasmani maupun rohani.

“Kolaborasi ini perlu ditingkatkan. Muhammadiyah itu gerakan yang sedikit bicara tapi insyaAllah banyak kontribusinya. Etos Muhammadiyah adalah perubahan dan membangun. Kuncinya tidak boleh ada kepentingan apapun, baik personal maupun politik. Inilah yang membuat kita leluasa dalam membangun negeri,” tutur Haedar.

Baca juga: Sosok Rizky Ridho Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, Kapten Timnas Indonesia U-22

Selain itu, Haedar juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah merupakan gerakan yang terbuka. Hal ini merupakan legasi dari Ahmad Dahlan yang mampu bergaul dengan lintas golongan bahkan keyakinan. Dengan keterbukaan ini, Muhammadiyah turut membidani lahirnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Soeratin Sosrosoegondo yang dikenal Ketua Umum PSSI pertama merupakan kader Muhammadiyah tulen.

Sementara itu, Budi Karya Sumadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa ia memiliki ikatan emosional dengan Muhammadiyah. Pria kelahiran Palembang 18 Desember 1956 ini pernah menempuh pendidikan dasar yang dikelola Muhammadiyah Palembang. Ia mengapresiasi kiprah Muhammadiyah yang menyentuh hingga daerah-daerah terpencil di Nusantara.

“Saya apresiasi dengan adanya groundbreaking ini. Olahraga memicu energi positif untuk keluar dan diberdayakan. Saya mendoakan agar sekolah ini menjadi teladan. Turut bangga juga, semoga Allah memberikan jalan bagi kita,” ucapnya. (muhammadiyah.or.id)

[post-views]
Selaras