Surabaya, mu4.co.id – Muhammad Taufiqi, seorang doktor berprestasi dari Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang berhasil menamatkan studinya hanya dalam waktu 2,5 tahun sekaligus sukses mempublikasikan 5 jurnal ilmiah internasional dengan reputasi Quartile 1 (Q1).
Untuk diketahui, reputasi Quartile 1 (Q1) sendiri merupakan tingkatan dalam jurnal internasional Scopus yang memiliki dampak paling signifikan dibandingkan dengan klasifikasi lainnya. Artinya, jurnal milik dosen Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim tersebut sering dikutip oleh peneliti lain yang juga mencakup sebagai 25% jurnal teratas.
Dari 5 jurnal yang diterbitkan, 3 di antaranya dipublikasikan pada International Journal of Theoretical Physics (IJTP) yang bereputasi Scopus Q1. Sementara jurnal lainnya diterbitkan di Physica Scripta sebagai jurnal internasional untuk penelitian asli di cabang fisika. Dimana diketahui kelima jurnalnya tersebut hasil dari pengembangan penelitian pertamanya yang membahas mengenai teleportasi kuantum.
Baca juga: Mahasiswa Kedokteran dan Biologi UBB Berhasil Temukan Obat Asam Urat, Berasal Dari Buah Ini!
Dalam penelitiannya, ia berfokus pada pengembangan protokol teleportasi kuantum yang lebih aman, dengan menggabungkan 2 konsep teori kuantum, yaitu protokol enkripsi dan protokol teleportasi menjadi satu kesatuan untuk dapat digunakan secara bersamaan.
“Topik ini saya pilih karena memiliki potensi besar untuk meningkatkan keamanan data dalam komunikasi kuantum,” jelasnyajelasnya dilansir dari its.ac.id, Sabtu (03/08/2024).
Selama melakukan penelitian, ia mengaku banyak menemukan kegagalan dalam upayanya membuat teleportasi terenkripsi, Namun karena kegigihannya justru membuka jalan bagi penemuan-penemuan baru dan membuahkan hasil.
“Kegagalan-kegagalan ini justru memberikan saya banyak ide baru untuk menghasilkan publikasi lainnya,” tuturnya.
Baca juga: Raih IPK Sempurna, Lulusan S2 ITB Ini Bagikan Tips Belajar Efektif
Keberhasilannya itupun membuat seluruh pembiayaan yang ia gunakan selama masa studi doktoralnya akan diganti oleh dosen pembimbingnya, Prof Drs Agus Purwanto MSi MSc DSc.
Kedepannya, Taufiqi pun akan melanjutkan penelitiannya hingga mencapai target serta bisa mengabdikan dirinya pada ITS nantinya. Dirinya berharap bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus bekerja keras dan memanfaatkan waktu dengan baik. “Hargai waktu, gunakan dengan positif, dan bekerja keras dalam melakukan sesuatu. Itulah kunci keberhasilan saya,” pungkasnya.