Media Berkemajuan

27 Desember 2024, 04:57

Layanan Katering Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci. Bumbu pun Impor dari Indonesia, Apa Saja?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Dapur katering di Makkah siap dibagikan kepada jemaah [Foto: kemenag]

Madinah, mu4.co.id – Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menjamin bahwa jemaah haji Indonesia akan menerima layanan katering yang tersedia setiap hari selama di Tanah Suci.

Menurut anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, selama berada di Tanah Suci, jemaah akan disediakan makanan sebanyak tiga kali sehari, termasuk sarapan, makan siang, dan makan malam.

“Secara keseluruhan, selama di Madinah jemaah mendapat makan 27 kali maksimal dan di Makkah sebanyak 84 kali,” kata Widi saat menyampaikan keterangan resmi Kemenag, dikutip dari kemenag, Kamis (23/5).

Baca Juga: Update Terbaru Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Waft di Madinah. Ini Daftarnya!

“Dan selama berada di Armuzna, jemaah mendapatkan 15 kali makan ditambah satu snack berat untuk di Mudzalifah. Ada 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah yang menyediakan katering bagi jemaah haji Indonesia,” sambungnya.

Menurut Widi, untuk mempersembahkan rasa khas Nusantara, bumbu yang digunakan berasal dari produk bumbu Indonesia. Tahun ini, lebih dari 70 ton bumbu telah diimpor dari Indonesia, dengan total kebutuhan mencapai lebih dari 200 ton.

“Untuk pemenuhan kebutuhan bumbu tersebut, pemerintah melibatkan UMKM,” tuturnya

Dia menjelaskan bahwa telah diimpor dari Indonesia setidaknya delapan macam bumbu, termasuk rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning.

“Selain itu, juru masaknya juga berasal dari Indonesia,” ucapnya.

Dia menyatakan bahwa setiap hari, menu makanan untuk jemaah haji bervariasi dengan cita rasa khas Nusantara. Petugas Pelaksana Ibadah Haji Arab Saudi memastikan bahwa menu untuk jemaah haji telah memperhitungkan kecukupan nutrisi seperti karbohidrat, protein, berbagai vitamin, dan lainnya yang dibutuhkan jemaah haji di Tanah Suci.

Baca Juga: Penempatan Hotel Jemaah Haji Kalselteng di Jarwal, Makkah. Disini Lokasinya!

“Untuk menjaga kehangatan masakan hingga sampai ke jemaah, makanan tersebut dimasukkan ke food warmer, lalu didistribusikan ke hotel-hotel jemaah menginap sebelum waktu makan tiba,” ucap Widi.

Widi mengingatkan jemaah bahwa PPIH terus mengimbau agar segera mengkonsumsi makanan yang telah dibagikan sebelum batas waktu yang tertera dalam kotak makanan. Dia menegaskan agar jemaah tidak mengkonsumsi makanan setelah melewati batas waktu yang tertera dalam kotak makanan.

“Perhatikan keterangan batas layak mengkonsumsi, untuk makan pagi pukul 09.00 pagi, makan siang pukul 16.00, dan makan malam pukul 21.00 was yang tertera di kemasan makanan,” kata Widi.

Sumber: kemenag

[post-views]
Selaras