Banjarmasin, mu4.co.id – Pemerintah Kota Banjarmasin bersama BEM Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (ULM) membangun kembali atau revitalisasi Kampung Hijau di Sungai Bilu Banjarmasin Timur sebagai Kampung Inggris berbasis potensi desa wisata.
Gerakan tersebut bertajuk “Greenlish Tourism” yang merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun kota berbasis partisipasi warga dan generasi muda.
Pembina BEM FKIK ULM sekaligus koordinator, M Irwan Setiawan menyebutkan bahwa Greenlish Tourism merupakan program revitalisasi kawasan Kampung Hijau Sungai Bilu dengan pendekatan ekowisata yang dipadukan dengan pendidikan Bahasa Inggris dasar bagi warga.
“Lewat kegiatan ini, kami ingin menguatkan kepemimpinan dan manajerial mahasiswa dengan model pelayanan langsung ke masyarakat. Fokus kami kali ini adalah meningkatkan kualitas desa wisata, khususnya dari sisi komunikasi dengan wisatawan asing,” kata Irwan.
Ia menambahkan, dalam beberapa bulan terakhir, kawasan Sungai Bilu mulai menarik wisatawan mancanegara. Sayangnya, warga belum terbiasa menyapa atau berinteraksi dasar dalam Bahasa Inggris. “Padahal hal sederhana seperti menyapa ‘hello’ atau menjelaskan tempat dengan bahasa Inggris bisa meningkatkan minat wisatawan untuk berlama-lama. Dari sinilah kurikulum sederhana kami mulai dari speaking, writing, dan English for eco-tourism,” katanya.
Baca juga: Pemko Banjarmasin Akan Hidupkan Kembali Pasar Terapung Kuin Alalak: Siap Jadi Wisata Unggulan!
Sementara itu, Wakil Walikota Banjarmasin, Hj. Ananda menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata bahwa mahasiswa tidak hanya bergerak di ruang akademik, tetapi terjun langsung sebagai pelopor perubahan sosial. “Kampung Hijau ini kita dorong bukan hanya sebagai kawasan wisata lingkungan, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran bahasa Inggris masyarakat,” sebut Wawali, Sabtu (26/07/2025).
Dirinya juga menyampaikan bahwa visi pembangunan Kota Banjarmasin saat ini mengarah pada kota sungai yang cerdas, inklusif dan berkelanjutan, karenanya pihaknya menekankan bahwa pembangunan tidak semata soal infrastruktur, melainkan juga pemberdayaan masyarakat dan penguatan budaya literasi.
Diketahui, Greenlish Tourism dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari pelatihan berbicara sederhana, praktik dengan wisatawan, hingga penguatan branding wisata Kampung Hijau dalam bahasa Inggris.
“Nantinya akan dibuat materi visual, papan informasi multibahasa, dan pelatihan khusus bagi pelaku UMKM setempat agar mampu melayani turis asing. Kami percaya, pembangunan yang melibatkan langsung warga dan mahasiswa akan jauh lebih berdampak. Ini bukan proyek instan, melainkan gerakan berkelanjutan,” pungkasnya.
(banjarmasinkota.go.id)