Media Utama Terpercaya

22 Juni 2025, 11:55
Search

Kisah Pengambil Sampah Berangkat Haji Bersama Istri Setelah Menabung Rp1.000 Setiap Hari Sejak 1986

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Haji
Legiman dan istri. [Foto: Annisa Travel, Kompas, mu4.co.id]
Legiman dan istri. [Foto: Annisa Travel, Kompas, mu4.co.id]

Semarang, mu4.co.id – Ketekunan Legiman (66), warga Glagahombo Ngampin, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, membuahkan hasil manis. Tahun ini, bersama istrinya Baniyah (66), mereka akan berangkat ke tanah suci sebagai calon jemaah haji. 

Ditemui di rumahnya, Legiman sedang memilah sampah yang ia kumpulkan dari lingkungan Patoman Kranggan Ambarawa. Setiap hari, ia berangkat pukul 06.30 WIB dengan sepeda motor yang menarik gerobak.

Legiman telah menjadi pengambil sampah rumah tangga sejak 1976. Setiap hari, ia bekerja hingga pukul 11.00 WIB, mengumpulkan sampah dari sekitar 50 rumah.

[Foto: Kompas]

“Saat jadi pengambil sampah itu penghasilan tidak menentu. Karena kan tergantung rumah itu kita yang ambil sampahnya tidak,” ungkap Legiman dikutip dari Kompas, Ahad (27/4).

Untuk mengatasi ketidakpastian pendapatan, Legiman mulai menabung sejak 1986, menyisihkan Rp1.000 setiap hari. Awalnya, tabungan tersebut untuk kebutuhan sehari-hari, namun pada 2012, saldo tabungannya di bank mencapai Rp 55 juta.

“Saat itu ditanya pegawai bank tersebut, menabung ini apa mau buat naik haji. Kalau mau naik haji, syarat-syarat pendaftaran akan dibantu,” ujar Legiman.

Meskipun awalnya tidak berniat menggunakan tabungannya untuk naik haji, Legiman akhirnya mengumpulkan ketiga anaknya. Mereka mendukung rencana orangtua mereka untuk menunaikan ibadah haji.

Baca Juga: Sri Sayekti Dinobatkan Sebagai Tokoh Penggerak ZISKA Terinspiratif 2024!

“Mereka bilang, yang penting mendaftar dulu dan bisa lunas. Untuk sangu (saku) dipikir belakangan,” katanya.

Setelah mendaftar haji dan melengkapi persyaratan administrasi, Legiman dan istrinya semakin rajin menabung. Selain menyisihkan Rp1.000 setiap hari, mereka juga menabung dari hasil sampingan menjual barang-barang rongsokan. 

Meskipun awalnya sebagai calon jemaah haji cadangan, mereka akhirnya mendapat pemberitahuan untuk berangkat tahun ini dalam Kloter 93. Berbagai persiapan telah dilaksanakan, seperti pemeriksaan kesehatan, pembekalan, dan manasik.

“Saya mohon doanya agar semua dilancarkan, saya juga mendoakan agar semua saudara saya umat Muslim bisa berangkat haji,” ujar Legiman.

(Kompas)

[post-views]
Selaras