Banjarmasin, mu4.co.id – Disela-sela kunjungan Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Jamaludin Ahmad meninjau persiapan akhir menjelang pelaksanaan CRM Award VI 2025 di komplek Masjid Al Jihad Banjarmasin.
Beliau menyempatkan bertemu dan berbincang dengan Regional CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) RO IX Kalimantan, Sefudin Suria Hidayat pada Selasa (28/10) pagi.
Pertemuan berlangsung di ruang kerja Regional CEO Kalimantan lantai 2 Kantor BSI Jl. Lambung Mangkurat No. 16, Banjarmasin.
Dalam pertemuan tersebut Jamaludin Ahmad mengisahkan bagaimana suka duka mengelola cabang, ranting dan masjid yang ada di seluruh Indonesia agar maju dan berkembang.
Baca juga: Takmir Masjid Al Jihad Banjarmasin Sambut Hangat Kedatangan Regional CEO BSI Baru
Menurut Jamaludin Muhammadiyah ini berkembang dari akar rumput, dimana sub-sub kecil yang ada di tingkat kelurahan ini mampu mendirikan amal usaha yang mampu menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan umat.
Maka tidak heran bila sebuah organisasi Muhammadiyah di tingkat ranting mampu memiliki rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, mini market Suryamart, restoran, yang omsetnya tidak main-main mencapai milyaran rupiah perbulan.
“Bahkan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gombong punya empat rumah sakit, mungkin satu-satunya PCM yang punya empat rumah sakit,” ungkap Jamaludin bersemangat.
Berdasarkan data, hingga kini Muhammadiyah memiliki 141 rumah sakit (RS) di seluruh Indonesia dan terbanyak ada di Jawa Tengah yakni sebanyak 60 RS milik Muhammadiyah dan 9 diantaranya berada di bawah pengelolaan Aisyiyah.
Sementara itu, Regional CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) RO IX Kalimantan, Sefudin Suria Hidayat yang didampingi ISE Manager Regional IX Kalimantan Rahmatiah mengungkapkan kekagumannya terhadap manajemen yang dijalankan oleh Muhammadiyah.
“Terbukti Muhammadiyah mampu mengelola dana umat dengan baik sehingga dapat menciptakan lapangan usaha yang manfaatnya dapat dirasakan seluruh masyarakat,” ujar Sefudin.
Ketua Takmir Masjid Al Jihad Banjarmasin H Taufik Hidayat yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menambahkan Muhammadiyah tumbuh dari kekuatan ekonomi umat yang bersumber dari kemampuan kolektif masyarakat — khususnya umat Islam — dalam membangun, mengelola, dan mengembangkan sumber daya ekonomi secara mandiri dan amanah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Hal ini didukung oleh prinsip solidaritas, kemandirian, dan keadilan ekonomi dalam kehidupan umat.
“Masjid Al Jihad berkomitmen untuk menjadi masjid yang mampu memberikan konstribusi untuk kemaslahatan umat, dan selama ini BSI turut berperan serta dalam mewujudkannya. Dengan memberikan dukungan penuh untuk setiap program-program yang dijalankan oleh Masjid Al Jihad,” tutur H Taufik.
Pada dasarnya kekuatan ekonomi umat memiliki potensi yang besar bila dikelola dengan baik, sehingga dapat menjadi pondasi kekuatan bangsa.














