Jakarta, mu4.co.id – Kartu Nusuk telah dibagikan oleh pihak syarikah atau perusahaan yang melayani jemaah haji RI kepada Jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Madinah, Arab Saudi sejak Jumat (02/05/2025) malam.
Kartu Nusuk ini berwarna putih dan cokelat serta dilengkapi nama, foto, nomor visa, jenis visa, barcode, hingga nama hotel dan nomor kamar jemaah. Kartu ini bukan sekadar tanda pengenal, namun juga kartu akses masuk menuju seluruh layanan haji, mulai dari transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga akses ke kawasan utama ibadah seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Bila jemaah tersesat, cukup tunjukkan kartu ini ke petugas haji. Sistem digital akan langsung menampilkan informasi lokasi tinggalnya.
“Kartu ini semacam ‘paspor digital’ selama ibadah haji. Semua layanan terhubung dengan kartu ini. Ini sistem kontrol sekaligus perlindungan terhadap jemaah,” ujar Kepala Daerah Kerja Madinah, M. Luthfi Makki.
Oleh karena itu, Luthfi mengatakan Kartu Nusuk tersebut wajib selalu dibawa oleh jemaah haji RI selama beraktivitas di Saudi. “Kartu ini wajib dibawa. Jangan sampai hilang. Proses penggantiannya panjang dan harus melalui sistem e-Hajj serta konfirmasi ke syarikah. Ini bukan sekadar formalitas. Tanpa kartu Nusuk, jemaah tidak bisa masuk ke area Armuzna. Maka tolong dijaga baik-baik,” sambungnya.
Baca juga: Berikut Ini Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji Tahun 2025 Embarkasi Banjarmasin!
Di sisi lain, Kementerian Agama RI juga menyebut sistem Nusuk menjadi instrumen penting untuk menertibkan pelaksanaan haji. Yang mana pada musim haji 2024 lalu, ribuan jemaah ilegal harus dievakuasi karena tidak terdaftar resmi. Dengan kartu ini, hanya mereka yang terdaftar resmi dan memiliki visa haji yang dapat mengikuti prosesi ibadah dan masuk ke lokasi-lokasi ibadah haji.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa jemaah haji Indonesia mendapatkan akses yang lebih baik dan eksklusif ke rumah sakit di Arab Saudi.
“Sekarang jumlah tenaga yang kita taruh di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) bisa menurun karena jamaah haji Indonesia mendapatkan akses yang lebih baik dan eksklusif ke RS-RS Saudi, sehingga enggak usah ditunda terlalu lama di KKHI,” kata Budi dalam konferensi pers, Jumat (02/05/2025).
(detik.com, cnnindonesia.com)