Sumatra, mu4.co.id – Dari hasil penyelidikan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan adanya bekas gergaji pada kayu gelondongan yang terseret banjir di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Temuan ini akan menjadi fokus penyelidikan, dengan petugas yang diturunkan untuk menelusuri aliran sungai dari hulu hingga hilir guna mengetahui sumber kayu tersebut.
Baca Juga: Tumpukan Kayu Usai Banjir Sumatera Jadi Sorotan, Bareskrim Lakukan Penyelidikan
“Dari temuan tim di lapangan ada berbagai jenis kayu, namun kita dapati ada beberapa yang ada bekas potongan dari chainsaw ya. Itu yang akan kita dalami. Tim sedang turun nanti bersama-sama dengan tim dari kehutanan untuk menyusuri dari daerah aliran sungai yang terdampak sampai dengan kita tarik ke hulu dan hilirnya,” kata Listyo Sigit dikutip dari CNN, Sabtu (6/12).
Sigit menambahkan, pihaknya siap membuka peluang penyelidikan bersama dengan Kementerian Kehutanan maupun Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) untuk mengungkap asal-usul kayu tersebut.
“Beberapa hari ini kita sudah turunkan personel dan kita nanti akan gabung dengan tim dari Kementerian Kehutanan dan bila perlu dengan satgas lain yang bisa bergabung termasuk PKH sehingga kerja tim bisa lebih cepat,” ujarnya.
Asal-usul tumpukan kayu gelondongan yang terseret banjir bandang di berbagai wilayah Sumatra masih belum terungkap karena masih dalam tahap penyelidikan.
Di Sumatra Barat, kayu memenuhi muara dan bibir Pantai Parkit di Padang, bercampur dengan berbagai jenis sampah.

Sementara Sumatra Utara, gelondongan kayu ikut tersapu banjir bandang di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, hingga Sibolga.

Selain itu, di Aceh, tidak hanya kayu, banjir juga membawa material yang bahkan menewaskan seekor Gajah Sumatra yang ditemukan tersungkur dengan kepala tertimbun di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Meureudu.

(CNN)












