Jakarta, mu4.co.id – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) meraih penghargaan dalam acara Malam Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) dan Provinsi Layak Anak (Provila) Tahun 2025, yang digelar oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
Diketahui, Kalsel menerima Penghargaan Provinsi Layak Anak (Provila) kedua kalinya setelah sebelumnya diterima pada tahun 2023. Penghargaan itu pun diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi kepada Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman, yang hadir mewakili Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin, di Ballroom H.M. Rasjidi Kemenag RI, Jakarta, Jumat (08/08/2025).
“Mudah-mudahan ini menambah semangat kita untuk lebih meningkatkan lagi. Kalimantan Selatan menjadi kota loveable (menyenangkan). Mudah-mudahan dengan bekerja bersama, merangkul semua, kita bisa wujudkan itu bersama. Untuk anak-anak kita tercinta,” ujar Hasnuryadi, dilansir dari laman Diskominfo Kalsel.
Untuk diketahui, Penganugerahan KLA dan PROVILA sendiri merupakan bagian dari implementasi kebijakan nasional, sebagaimana tertuang dalam UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Perpres No. 25 Tahun 2021 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak, dan Permen PPPA No. 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan KLA.
Pada tahun 2025, proses evaluasi KLA dilakukan dengan mekanisme yang ketat, mulai dari evaluasi mandiri, verifikasi administrasi, hingga verifikasi lapangan secara hybrid. Penilaian ini turut melibatkan Kementerian/Lembaga terkait dan juga mendengarkan suara serta aspirasi anak di seluruh daerah.
Penghargaan itu pun menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Kalsel melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dalam membangun sistem yang menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Melalui penghargaan itu, Kalsel juga menunjukkan langkah nyata dalam mewujudkan daerah yang ramah anak, mendukung tumbuh kembang optimal, serta melibatkan semua pihak untuk memastikan anak-anak dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaannya.
