Banjarmasin, mu4.co.id – Ustadz H. Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I, mengisi Kajian Khusus dan memperdalam pemahaman keislaman di Masjid Al Jihad, Banjarmasin, Jum’at (14/11/2025) setelah shalat subuh.
Dalam kajiannya, Ustadz H. Fathurrahman Kamal menyampaikan mengenai kehidupan yang merupakan representasi dari keyakinan dan keimanan yang ada di dalam diri.
“Para ahli mengatakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita adalah kehidupan yang kita lalui bukan semata-mata persoalan kesepakatan etika dan moral, tetapi manifestasi dari keyakinan kita kepada Allah yang maha tidak terbatas. Inilah yang kemudian yang menjadikan kehidupan itu bermakna, ada orang yang tidak yakin dengan eksistensi tuhan apapun ideologinya, tapi satu hal yang tidak mungkin dipungkiri bahwa kematian adalah suatu fakta,” tuturnya.
“Kita boleh mengatakan agama tidak cukup penting di dalam ini, tuhan barangkali pun diragukan tapi tolong jelaskan siapa yang sanggup menghindari suatu fakta kematian, tidak ada, apapun keyakinannya,” sambungnya.
Dirinya pun kemudian mengajak jemaah untuk menjadikan islam sebagai inspirasi dalam menjadikan hidup lebih bermakna. “Salah satunya adalah keberadaan kita di dalam Muhammadiyah. Maka poin pertama yang kita sampaikan adalah Mari kita bersyukur atas Muhammadiyah,” ujarnya.
“Mengapa demikian? Karena Muhammadiyah bukan hanya sekedar pengikutnya Nabi Muhammad SAW, atau disebut “Muhammadiyyun”, tetapi terdapat tambahan ‘ta marbutah‘ pada akhir “Muhammadiyyun” menjadi “Muhammadiyah” maka maknanya adalah mengakarakterkan diri dengan semua karakter kemualiaan Nabi Muhamad SAW, meneguhkan komitmen dengan segala apa yang diajakarkan oleh beliau, menjadikan semua ajaran beliau sebagai nafas dalam seluruh dimensi kehidupan kita. Maka Muhammadiyah artinya adalah “Representasi Muhammad SAW,” jelasnya.
Di samping itu, Ustadz H. Fathurrahman Kamal juga mengungkapkan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah sendiri bukan hanya sebuah organisasi, tetapi merupakan suatu pertaruhan kepada Allah untuk mendapatkan apa yanag disebut dengan “Ismak/Maksimat” yang bersifat kolektif dalam berjamaah.
“Ibnu Taimiyah mengatakan Akan ada suatu kelompok yang senantiasa eksis diatas ‘al haq’ (sampai hari kiamat). Oleh karena itu, mereka itu tidaklah mungkin berkumpul di atas kesesatan, dan akan senantiasa pula diantara umat ini ada golongan yang selalu menegakkan dalam semua nafas kehidupan mereka yang menyeru berbuat baik, dan mencegah dari yang mungkar dan itulah orang-orang yang beruntung,” Sebut Ustadz H. Fathurrahman Kamal.
“Selama ada orang mempunyai komitmen ad-dakwah ilal khair, amar makruf, nahi mungkar, memegang komitmen kebenaran, menjalankan Amanah, tidak mungkin kebenaran itu ditinggalkan orang, dan tidak mungkin kebenaran itu tidak dikerjakan oleh orang,” sambungnya.
Baca juga: Renungan Subuh CRM Award VI: Makna Ibadah Oleh Ketua PDM Klaten
Ustadz H. Fathurrahman Kamal juga menyinggung mengenai Waliyullah, yakni “orang-orang yang dikasihi oleh Allah” yang dalam artian lain yaitu orang yang mendapat karomah dan kemuliaan dari Allah SWT.
“Muhammadiyah itu sakral dan punya karomah. Tidak ada orang yang menista Muhammadiyah, merendahkan Muhammadiyah, apalagi berkhianat kepada Muhammadiyah yang hidupnya bahagia, mengapa? (Karena) Rahmat,” sebut Ustadz H. Fathurrahman Kamal.
Kajian lengkapnya dapat disaksikan secara langsung melalui live streaming Channel AL JIHAD TV dan Live Streaming Radio Al Jihad FM 105.1 Mhz.












