Banjarmasin, mu4.co.id – Meningkatnya kadar garam air laut atau intrusi air laut terjadi pada Intake Sungai Bilu PAM Bandarmasih, Ahad (27/8) pagi semakin meninggi mencapai 1300 PPM. Kenaikan ini terjadi secara bertahap sejak subuh dan puncaknya sekitar pukul 10.00.
Meningkatnya kadar garam terungkap setelah tim laboratorium PT Air Minum (PTAM) Bandarmasih (Perseroda) melakukan pengambilan sampel di beberapa sungai dan mengeceknya, Sabtu (26/8).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 Tahun 2010, kadar garam untuk air baku PAM maksimal 250 miligram per liter atau PPM. Namun saat dicek, kadar garam Sungai Bilu sudah melebihi 550 PPM sehingga tidak dapat diolah menjadi air bersih.
Baca juga: Jepang Buang Limah Nuklir ke Laut, Bagaimana Kondisi Perairan Indonesia?
“Sekitar pukul 05.00 Wita kadar 200 PPM, pada pukul 06.00 Wita 319 PPM dan pada pukul 08.00 Wita sudah 550 PPM. Peningkatan kadar garam ini baru terjadi kali ini pada tahun ini,” kata Manager Produksi I PAM Bandarmasih Roesmamilu Hujadi.
Roesmamilu menyebut PAM Bandarmasih sudah melakukan antisipasi. Salah satunya melakukan pencampuran air baku dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) II ke IPA I.
“Kami campur air baku di intake Sungai Bilu dengan air dari Sungai Tabuk dan Pematang Panjang agar kondisi airnya tetap baik,” katanya.
Usai dilakukan pencampuran, kadar garam air baku pun turun.
Pencampuran hanya dilakukan dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 10.00 Wita. “Kadar garam menurun setelah pukul 10.00 Wita,” terangnya.
PAM Bandarmasih akan terus melakukan pemantauan secara rutin. “Apabila ada peningkatan di atas 250 PPM, langsung kami lakukan pencampuran lagi,” kata Roesmamilu.
PAM Bandarmasih juga mengimbau kepada seluruh pelanggan agar bisa menyiapkan penampungan guna mengantisipasi sewaktu-waktu penurunan distribusi sampai dengan mati total.
Sumber: Banjarmasinpost.co.id
