Jakarta, mu4.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa pemerintah telah sepakat meningkatkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) bagi sektor properti.
Diketahui, insentif tersebut semula sebesar 50% untuk semester II tahun 2024 akan ditingkatkan menjadi 100% hingga Desember 2024. Selain itu, pemerintah juga akan menambah kuota subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dari 166 ribu unit menjadi 200 ribu unit, efektif mulai 1 September 2024, yang bertujuan untuk memperkuat daya beli masyarakat kelas menengah.
“Dengan diberlakukannya dua kebijakan ini mulai 1 September 2024, diharapkan akan meningkatkan kemampuan daya beli kelas menengah dan mendorong sektor konsumsi. Kita tahu bahwa sektor konsumsi dan perumahan memiliki efek pengganda yang sangat tinggi,” ujar Airlangga Hartarto, Selasa (27/08/2024).
Baca juga: Pajak Direncanakan Naik Jadi 12%, Ini Tanggapan Pengusaha dan Akademisi!
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan bahwa kedua program tersebut juga bertujuan untuk memperkuat masyarakat kelas menengah. Ia menjelaskan bahwa kelas menengah adalah kelompok masyarakat dengan pola konsumsi di mana pengeluaran terbesar. Dan kini, sektor perumahan menjadi pengeluaran terbesar kedua bagi masyarakat kelas menengah, sehingga kebijakan pemerintah di sektor ini sangat penting untuk mendukung mereka.
Sebelumnya, menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyebutkan bahwa kuota rumah subsidi skema FLPP pada tahun 2025 akan disesuaikan dengan program presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Saya tidak ingat angkanya, tetapi kuota pasti akan lebih besar dari tahun sebelumnya, karena program Pak Prabowo (presiden terpilih) adalah menyediakan 3 juta rumah, jadi kita akan menyesuaikan kuota sesuai dengan itu,” ujarnya, Rabu (22/08/2024).
(liputan6.com)