Sambas, mu4.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar sepanjang 1.262 meter di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Jembatan ini diharapkan meningkatkan mobilitas warga antara Kecamatan Tebas dan Tekarang serta memperlancar akses ke perbatasan Indonesia-Malaysia.
Dirjen Bina Marga, Roy Rizali Anwar, menekankan pentingnya pembangunan jembatan sebagai sarana penghubung antarwilayah, terutama untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat setempat.
“Dengan hadirnya Jembatan Sungai Sambas Besar akan meningkatkan konektivitas di Kalimantan Barat dan juga mempermudah transportasi logistik sehingga turut mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,” ungkap Roy, dikutip dari Kompas, Ahad (9/2).
Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar dimulai pada 2021 dengan anggaran APBN Rp 479,7 miliar. Saat ini, konstruksinya telah selesai dan telah menjalani uji laik fungsi untuk memastikan kelayakan sistem dan strukturnya.
Jembatan Sungai Sambas Besar sepanjang 1.262,3 meter dilengkapi dengan jembatan pendekat tipe Gelagar Pracetak tipe I Pile Slab pada kedua sisi, memiliki bentang utama 150 meter dan lebar 11 meter untuk dua lajur jalan, serta trotoar di kedua sisi.
Baca Juga: Jalan Tembus Rahayu Sungai Lulut Rampung, Tapi Minim Penerangan
Jembatan Sungai Sambas Besar dirancang dengan metode Telescopic Strutt yang memungkinkan shoring memanjang dan memendek menggunakan hydraulic jack untuk menyesuaikan geometrinya. Metode ini diajukan sebagai rekor MURI dan menjadikan jembatan ini sebagai Network Tied Arch terpanjang di Indonesia.
Berlokasi di Desa Makrampai-Desa Tekarang, jembatan ini dapat menggantikan layanan kapal feri untuk menyeberangi Sungai Sambas Besar.
(Kompas)
![Penyerahan SK Mendagri kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin. [Foto: Instagram @yamin.ananda]](https://i0.wp.com/mu4.co.id/wp-content/uploads/2025/03/Darurat-sampah.jpg?fit=300%2C191&ssl=1)
