Media Berkemajuan

12 Desember 2024, 10:15

Jelang Akhir Tahun 2025, Unilever Akan PHK 3.200 Karyawan di Eropa

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Perusahaan Unilever [Foto: swa.co.id]

London, mu4.co.id – Unilever berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3.200 karyawan kantor mereka di Eropa menjelang akhir tahun 2025. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk memulihkan pertumbuhan perusahaan.

“Kami selama beberapa minggu ke depan akan memulai proses konsultasi dengan karyawan yang mungkin terdampak oleh perubahan yang diusulkan,” ungkap Juru Bicara Unilever dalam laporan The Economic Times, dikutip dari Kompas, Jum’at (19/7).

CEO Unilever, Hein Schumacher, mengungkapkan pihaknya ingin kembali mendapatkan kepercayaan dari para investor dengan menyederhanakan bisnis setelah mengalami kinerja buruk beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, Unilever melakukan pengurangan tenaga kerja dengan jumlah 7.500 orang secara global. Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi biaya dan memisahkan unit bisnis es krim.

Baca Juga: 450 Karyawan Tokopedia Kena PHK, Pengamat Tokopedia Harus Laksanakan Kewajibannya

Saat ini, Unilever memiliki total 128.000 karyawan di seluruh dunia. Pemutusan hubungan kerja akan terjadi di London dan beberapa unit bisnis lainnya di negara-negara lain.

Dengan mengurangi jumlah karyawan tersebut, Unilever diperkirakan dapat menghemat biaya sekitar 800 juta euro atau sekitar Rp13,6 triliun selama tiga tahun ke depan. Hal ini akan membantu Unilever untuk dapat fokus menjalankan bisnis es krim pada akhir tahun 2025.

Hein Schumacher tidak mau mengungkapkan lokasi spesifik di mana bisnis es krim baru akan didirikan. Meskipun begitu, ia menyatakan bahwa semua opsi telah dipertimbangkan, termasuk di antaranya Rotterdam, Belanda.

“Secara historis, perusahaan ini adalah perusahaan Belanda-Inggris. Kami mengelola divisi makanan dan es krim yang saat ini berada di Belanda, dan sisanya di perusahaan ini berasal dari London. Itu tidak berarti bahwa es krim akan menjadi perusahaan Belanda atau Inggris. Kami sedang mempertimbangkan semua opsi,” ujar Schumacher.

(Kompas.com)

[post-views]
Selaras