Media Berkemajuan

22 Desember 2024, 22:01

Jangan Bawa Nama dan Simbol Muhammadiyah Saat Dukung Salah Satu Capres

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Dr. H. Anwar Abbas, M.M, M.Ag, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia [MUI] [Foto: jmasyariah.com]

Jakarta, mu4.co.id – Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas meminta warga Muhammadiyah tak membawa nama maupun simbol Muhammadiyah ketika mendukung atau mengkampanyekan calon presiden tertentu di Pilpres 2024.
“Kalau ada di antara warga Muhammadiyah yang mau mendukung salah satu capres dan atau melakukan penggalangan kekuatan pemilih di tengah masyarakat, silahkan saja, tapi jangan membawa-bawa nama dan simbol Muhammadiyah dalam kampanye dan pemberian dukungannya tersebut,” kata Anwar dalam keterangannya, Sabtu (29/4).

Anwar menilai membawa atribut Muhammadiyah saat Pilpres akan membuat posisi Muhammadiyah menjadi sulit dan terkesan berpihak kepada salah satu pihak.

Bila terjadi, ia mengatakan hal ini tidak baik bagi organisasi karena membuat Muhammadiyah terlibat dalam politik praktis.

“Padahal Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis. Dan kalau Muhammadiyah berpolitik maka sebagai sebuah organisasi Islam dan organisasi dakwah amar makruf nahi munkar,” kata dia.

Anwar menjelaskan posisi Muhammadiyah dalam konteks pilpres tidak akan terlibat dengan kegiatan dukung mendukung capres. Baginya, Muhammadiyah berusaha untuk menjaga kedekatan dan hubungan baik dengan semua pihak yang akan bertanding di Pilpres.

“Agar negeri ini ke depan keadaannya bisa jauh lebih baik dari apa yang ada hari ini,” kata dia.

Terpisah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menegaskan para aktivis Muhammadiyah yang mendeklarasikan dukungan bagi capres tertentu merupakan inisiatif pribadi masing-masing.

“Itu merupakan inisiatif pribadi warga Persyarikatan Muhammadiyah,” kata Mu’ti, Sabtu (29/4).

Ia mengatakan tak ada masalah bila warga Muhammadiyah memiliki aspirasi politiknya tersendiri. Namun, ia mewanti-wanti agar tak membawa Muhammadiyah secara organisasi ke pusaran politik praksis.

“Sepanjang tidak membawa Muhammadiyah ke ranah politik praktis, saya memandang tidak ada masalah,” kata dia.

Sebelumnya sejumlah aktivis Muhammadiyah membentuk relawan bernama ‘GP Berkemajuan’ mendeklarasikan mendukung capres Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024.

Deklarasi relawan GP Berkemajuan mendukung Ganjar ini dilakukan secara terbuka di kawasan Jakarta Pusat, pada Sabtu (29/4). (cnnindonesia.com)

[post-views]
Selaras