Jakarta, mu4.co.id – Saat ini pembayaran menggunakan QR code atau kode QR (quick response) lebih banyak digunakan karena mudah dan praktis. Namun, para pengguna harus berhati-hati dengan potensi penipuan.
Di awal 2023, perusahaan energi besar di AS telah menjadi target penipuan kode QR. Analisis keamanan memperingatkan bahwa quishing sedang mengalami peningkatan.
Quishing merupakan penggabungan kode QR dan phising, di mana pelaku kejahatan “memancing” untuk mendapatkan informasi pribadi dan detail pribadi.
Baca juga: Sekarang QRIS Bisa Kirim dan Terima Uang di Ponsel, Simak Selengkapnya!
Adapun cara kerja peretasan kode QR, ketika pengguna memindai kode maka akan diarahkan menuju situs web palsu dan sulit untuk mendeteksi situs apa yang akan dikunjungi sebelum membuka web tersebut.
Ditambah, kode QR bisa dibuat oleh siapa saja dan tidak membutuhkan keahlian khusus. Sehingga para hacker membuat kode QR yang mengarah ke situs web untuk tujuan jahat atau penipuan.
Mengutip Wired, sama seperti phishing, quishing juga akan mengelabui seseorang agar mengunduh aplikasi atau semacamnya yang membahayakan keamanan akun atau perangkat.
Kemudian para penipu akan meminta pengguna memasukkan beberapa kredensial login yang kemudian akan diteruskan langsung ke peretas. Cara ini kemungkinan besar menggunakan situs spoof yang dibuat agar terlihat asli dan dapat dipercaya.
Agar terhindar dari modus peretasan ini, maka jangan sembarangan memindai kode QR yang dipasang di tempat umum atau diberi oleh orang dan tidak jelas dari mana asalnya.
Baca juga: QRIS Diakui Dunia dan Raih Penghargaan Internasional
Biasanya, penipu mencoba menyiratkan rasa urgensi dan kekhawatiran, seperti menyertakan pernyataan “Pindai kode QR ini untuk memverifikasi identitas Anda atau mencegah penghapusan akun Anda”.
Terakhir, jangan lupa untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor untuk setiap akun, dan keluar dari perangkat yang sudah tidak Anda gunakan lagi.
Sumber: CNBC Indonesia