Jakarta, mu4.co.id – Qatar berkomitmen membangun 1 juta rumah di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam MoU yang ditandatangani Menteri PKP Maruarar Sirait dan Investor Perumahan Qatar, Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani, di Istana Merdeka (8/1).
Namun, Anggota Satgas Perumahan, Bonny Z Minang, mengungkapkan bahwa Qatar mensyaratkan pengawasan langsung dan penunjukan kontraktor untuk proyek ini. Hal ini disampaikan Bonny dalam diskusi bersama Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) di Jakarta (17/1).
“Persyaratannya, dia akan tunjuk kontraktor China, ini persyaratannya dia. (Sedangkan) Sub-konnya kita kondisikan, harus orang Indonesia. Paham? Dia setuju,” ujar Bonny, dikutip dari Kompas, Senin (20/1).
Baca Juga: Penandatanganan MoU Proyek 1 Juta Rumah Dengan Qatar, Targetkan Hunian Menengah ke Bawah
Qatar memilih kontraktor asal China karena terkesan dengan kualitas dan kecepatan proyek yang sebelumnya mereka kerjakan di Afrika Selatan.
Selain itu, Qatar berencana menjual rumah vertikal yang akan dibangun, sementara peran pemerintah hanya menyediakan lahan negara yang terlantar.
“Contohnya ada lahan-lahan negara yang idle ya kan, negara memberikan lahan, dia (Qatar) bangun. Nanti, itu (rusun) dikelola setelah selesai ya sama pemerintah,” ucap Bonny.
(Kompas)