Lebanon, mu4.co.id – Seorang tentara Lebanon tewas akibat serangan Israel di sebuah pos militer di Lebanon selatan, dekat perbatasan Israel, Selasa (05/12/2023).
Tentara Lebanon mengonfirmasi hal tersebut, dan kejadian tersebut merupakan kematian pertama sejak peperangan melawan Hamas 7 Oktober lalu.
Di perbatasan Lebanon-Israel sendiri telah terjadi baku tembak yang semakin intensif sejak pecahnya perang antara Hamas dan Israel, terutama yang melibatkan Hizbullah yang didukung Iran, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas.
Baca juga: Satgas MTF TNI AL Harumkan Nama Bangsa, Raih Penghargaan di Lebanon
Melansir dari kantor berita AFP, Militer Lebanon menyatakan, “Posisi militer di Daerah Adaysseh dibombardir musuh Israel, menyebabkan satu tentara tewas dan tiga lainnya terluka.”
UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon) juga menekankan bahwa tentara Lebanon tidak terlibat dalam konflik dengan Israel.
Tentara Israel pun mengakui kejadian tersebut, dan menyebut bahwa Lebanon bukanlah serangan mereka, tapi menarget posisi Hizbullah dalam upaya untuk menghilangkan ancaman yang dekat.
Baca juga: Israel Akan Banjiri 800 Terowongan Hamas, Simak Faktanya!
Hizbullah sendiri merupakan sebuah kelompok Muslim Syiah yang didukung Iran, yang tidak memiliki aktivitas militer yang terlihat di perbatasan selatan Lebanon sejak berakhirnya konflik 2006 dengan Israel, tetapi mengatakan bahwa mereka melanjutkan aktivitasnya untuk mendukung Hamas setelah serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel.
Mereka pun menyampaikan penyesalan atas serangan yang menewaskan seorang tentara Lebanon di wilayah selatan negara tetangganya itu. Tel Aviv menyatakan pihak militer sedang menyelidiki serangan yang memakan korban jiwa tersebut.
Dilansir Al Arabiya, israel menyebut. “Angkatan Bersenjata Lebanon bukanlah sasaran serangan. Kami menyatakan penyesalannya atas kejadian tersebut.”
Sumber: detik.com