Media Berkemajuan

8 September 2024, 08:34

Israel Makin Tak Terkendali, Serang RS Al-Shifa di Gaza

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Tentara Israel serang RS Al Shifa Gaza [Foto: detik.com]

Gaza, mu4.co.id – Pasukan Israel mengepung rumah sakit terbesar di Gaza, RS Al-Shifa, Rabu (15/11/2023). Pemerintah PM Benjamin Netanyahu mengklaim penggerbekan dilakukan guna menargetkan pusat komando Hamas di terowongan bawah tanah, tepat di bawah RS tersebut.

Dilaporkan bagaimana ribuan pasien dan warga sipil, yang mencari perlindungan dari serangan membabi-buta militer Israel, berada di RS tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan setidaknya 2.300 orang terdiri dari pasien, staf, dan warga sipil berada di sana.

Baca juga: Israel Kepung RS Al Shifa, Jenazah Warga Palestina Menumpuk Hingga Dimakan Hewan Liar

Mengutip AFP, lusinan tentara Israel yang mengenakan masker, dilaporkan menembak ke udara. Mereka memerintahkan para pemuda untuk menyerah.

“Tank-tank di dalam kompleks dan lusinan tentara serta pasukan komando di dalam gedung darurat (UGD),” ujar seorang pejabat dari kementerian kesehatan Youssef Abu Rish.

Tentara Israel sendiri menyebut menyerbuan sebagai “operasi yang tepat dan tepat sasaran” terhadap Hamas di area tertentu. Hamas sendiri berulang kali membantah menyembunyikan markas di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Pasien Kritis dan Bayi di Inkubator Tewas Satu per Satu di RS Al-Shifa Gaza

Serangan Israel itu juga datang setelah para dokter menggambarkan bagaimana parahnya kondisi RS. Bangunan itu disebut sudah sangat mengerikan, dengan prosedur medis yang dilakukan tanpa obat bius, keluarga-keluarga yang kekurangan makanan dan air tinggal di koridor, dan bau mayat yang membusuk memenuhi udara.

“Ada mayat berserakan di kompleks rumah sakit dan tidak ada lagi listrik di kamar mayat,” kata direktur rumah sakit Mohammad Abu Salmiya Selasa, sebelum penggerebekan Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza telah meminta komunitas internasional dan PBB untuk segera melakukan intervensi. Termasuk medesak agar Israel segera menghentikan operasi penyerbuannya.

Baca juga: RS Indonesia di Gaza Gelap Gulita Sejak Jumat, Bahan Bakar Listrik Habis!

Sementara itu, dalam update terbaru Al-Jazeera, jurnalisnya Abu Shanab, yang berada di dalam kompleks al-Shifa selama operasi Israel, mengatakan orang-orang di dalam kompleks tersebut “ketakutan”. Mereka diinterogasi secara brutal, dan mereka dipermalukan.

“Sejak tadi malam, ini adalah mimpi buruk yang tidak bisa dibayangkan,” ujarnya dalam laporan telepon.

“Sebelum menyerbu kompleks tersebut, mereka telah menargetkan semua lantai, generator, unit komunikasi, dan sekarang kami tidak dapat melakukan kontak dengan dunia luar,” katanya.

Baca juga: MER-C Bantah Rumah Sakit Indonesia di Gaza Fasilitasi Hamas

Dia menggambarkan kekacauan total sepanjang malam, dengan tembakan Israel yang terus-menerus berlanjut hingga pagi hari. Sekarang, katanya, orang-orang di dalam diinterogasi dengan kejam.

“Mereka menyuruh semua orang untuk naik ke lantai satu, lalu turun ke lantai bawah untuk penyelidikan dan kemudian mereka dipaksa untuk diinterogasi dan mereka telah melihat banyak penghinaan,” ujar laporan itu.

“Saksi mata di kompleks al-Shifa mengatakan tidak ada perlawanan sama sekali dan rumah sakit hanya berisi dokter dan pasien serta pengungsi,” lanjutnya.

Baca juga: Pasca Serangan Rudal Israel, Begini Keadaan RS Indonesia di Gaza

Dilansir dari detik.com, menurut keterangan seorang saksi mata lainnya yang bernama Khader Al-Zaanoun, menyebut tentara Israel menggunakan bom asap dalam serbuan ke rumah sakit tersebut. Al-Zaanoun juga melaporkan keberadaan tank-tank di dalam kompleks rumah sakit.

“Saya melihat enam tank di dalam rumah sakit dan lebih dari 100 tentara komando. Mereka memasuki unit gawat darurat utama, beberapa tentara mengenakan masker dan berteriak dalam bahasa Arab ‘jangan bergerak, jangan bergerak’,” ujarnya.

[post-views]
Selaras