Media Berkemajuan

22 Februari 2025, 22:40
Search

Israel Langgar Gencatan Senjata, Luncurkan Serangan Udara Hingga Tewaskan Komandan Hamas di Lebanon

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Israel Luncurkan Serangan Udara di Lebanon
Israel Luncurkan Serangan Udara Hingga Tewaskan Komandan Hamas di Lebanon [Foto: bloombergtechnoz.com]

Beirut, mu4.co.id – Israel telah melanggar gencatan senjata di Lebanon antara Israel-Hizbullah dengan meluncurkan serangan udara yang menargetkan sebuah mobil di Sidon, Lebanon selatan yang menewaskan seorang komandan komandan militer Hamas di Lebanon Muhammad Shahin, Senin (17/02/2025).

Muhammad Shahin pun dilaporkan ditemukan di sebuah kendaraan yang dihantam oleh pesawat tak berawak Israel di jalan pesisir.

Diketahui, Israel telah meningkatkan serangannya terhadap target-target di dalam Lebanon menjelang batas waktu penarikan pasukannya yaitu pada Selasa (18/02/2025), di mana semua pasukannya harus mengakhiri pendudukan mereka atas wilayah Lebanon sesuai dengan perjanjian gencatan senjata.

“Kami perlu tetap berada di titik-titik tersebut saat ini untuk membela warga negara Israel, untuk memastikan proses ini selesai dan akhirnya menyerahkannya kepada angkatan bersenjata Lebanon,” kata juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Nadav Shoshani, dilansir The New Arab.

Baca juga: Hingga Saat Ini, Israel Masih Serang Warga Palestina Meski Gencatan Senjata!

Selain meluncurkan serangan udara, Israel juga nekat akan mempertahankan pendudukannya atas lima pos di wilayah Lebanon, dekat dengan Laut Galilea setelah batas waktu penarikan pasukannya pada Selasa (18/02/2025).

Hal tersebut juga jelas melanggar perjanjian gencatan senjata, namun pihaknya mengeklaim bahwa langkah tersebut sesuai dengan mekanisme perjanjian gencatan senjata.

Meskipun demikian, Para pejabat di Lebanon pun telah menuntut penarikan penuh Israel pada hari Selasa setelah pasukan Zionis melewatkan batas waktu sebelumnya pada bulan Januari di bawah gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hizbullah.

“Kami khawatir penarikan penuh tidak akan tercapai. Respons Lebanon akan dilakukan melalui posisi nasional yang terpadu dan komprehensif,” kata Presiden Joseph Aoun dalam sebuah pernyataan dari kantornya, Senin (17/02/2025).
(sindonews.com)

[post-views]
Selaras