Gaza, mu4.co.id – Seorang pejabat Israel mengeklaim bahwa Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tewas dalam serangan di Jalur Gaza pada Rabu (16/10) waktu setempat.
Namun, Hamas merilis pernyataan resmi hari ini, Jum’at (18/10), bahwa kabar tersebut merupakan berita palsu.
“Setelah melakukan peninjauan menyeluruh dari berbagai sumber terpercaya serta berkomunikasi dengan otoritas resmi, Hamas memastikan bahwa seluruh pemimpin dan kader gerakan tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ada satupun pemimpin yang mengalami kerugian, seperti yang diisukan. Hamas meyakini bahwa penyebaran berita palsu ini adalah bagian dari upaya musuh untuk melemahkan moral rakyat Palestina dan memecah belah persatuan nasional mereka,” demikian pernyataan Hamas dikutip dari MinaNews, Jum’at (18/10).
Sebelumnya, Israel menyebut Sinwar tewas setelah terlibat baku tembak dengan pasukan Israel. Israel mengatakan mereka telah melakukan tes verifikasi identitas dan mengonfirmasi bahwa mayat tersebut adalah Sinwar.
“Setelah menyelesaikan proses identifikasi jenazah, dapat kami konfirmasi bahwa yang terbunuh itu adalah Yahya Sinwar,” demikian keterangan militer Israel yang dikutip dari Tempo.
Baca Juga: Kopi Masih Panas, Israel Ngaku Hampir Berhasil Tangkap Pemimpin Hamas!
Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat merespon terkait klaimnya yg telah berhasil membunuh Yahya Sinwar.
“Meskipun ini bukan akhir dari perang di Gaza, ini adalah awal dari akhir,” ucapnya.
Mendengar berita palsu tersebut, Hamas meminta media dan masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan menghindari terpengaruh oleh sumber yang tidak terpercaya yang berusaha menciptakan ketidakstabilan dan perpecahan di kalangan rakyat Palestina.
Hamas menegaskan komitmennya untuk terus menyampaikan informasi akurat melalui saluran resmi dan tetap fokus pada tujuan nasional mereka, seperti melawan pendudukan dan membebaskan tanah Palestina.
Hamas juga meyakinkan rakyat Palestina bahwa seluruh pemimpin dan kader mereka berada dalam kondisi baik dan siap melanjutkan perjuangan demi mencapai tujuan nasional yang sah.
Sosok Yahya Sinwar
Yahya Sinwar (61) lahir tahun 1962 di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza, dari keluarga yang merupakan bagian dari ratusan ribu orang Palestina yang diusir dari wilayah yang sekarang menjadi Israel selama perang tahun 1948.
Sinwar bergabung dengan Hamas pada masa awal pembentukannya, yang berasal dari cabang Ikhwanul Muslimin Palestina pada tahun 1987, ketika Gaza masih berada di bawah pendudukan militer Israel.
Saat dipenjara oleh Israel, menurut para tahanan, Sinwar dikenal sebagai sosok yang karismatik, ramah, dan cerdas, serta terbuka terhadap tahanan dari berbagai faksi politik.
Ia menjadi pemimpin ratusan anggota Hamas yang di penjara, mengorganisir pemogokan untuk memperbaiki kondisi tahanan. Sinwar terkenal suka berbagi makanan dengan tahanan lain, termasuk membuat kunafa, makanan khas dari adonan berisi keju.
Sinwar dianggap sebagai dalang utama atas serangan Hamas terhadap Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober 2023. Hal inilah yang menjadi alasan Israel yang terus memburu Sinwar selama satu tahun terkhir.
(CNN, CNBC, Tempo, VOA, Kabar24, Republika, MINA News)